Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jelita, Metode Ini Penting untuk Deteksi Kanker Payudara

Haufan Hasyim Salengke
10/10/2024 13:36
Jelita, Metode Ini Penting untuk Deteksi Kanker Payudara
Peringatan Bulan Peduli Kanker Payudara Dunia dan HUT ke-72 Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari.(ist)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO), melalui lembaga riset kanker International Agency for Research on Cancer (IARC), merilis data estimasi mutakhir mengenai beban kanker dunia. Data yang diambil dari 185 negara tersebut menunjukkan bahwa sepuluh jenis kanker masih mendominasi dua per tiga kasus baru dan menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia.

Sementara itu, kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia, serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.

Melansir laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, data Globocan tahun 2020 menunjukkan jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.

Baca juga : 5 Jenis Makanan Ini Terbaik untuk Mencegah Kanker Payudara, Apa Saja?

Perwakilan program Selangkah (Semangat Lawan Kanker) Siloam, dr. Vera Nevyta Tarigan, SpRad (K) PRP, menekankan pentingnya pemeriksaan payudara secara rutin melalui metode Sadari (Periksa Payudara Sendiri) dan Sadanis (Periksa Payudara Klinis oleh Dokter).

Jelita bisa melihat dan meraba payudara sendiri untuk mendeteksi apabila terdapat perubahan pada payudara. Pemeriksaan Sadari ini juga dapat dilakukan ketika mandi, busa sabun dapat mempermudah pada saat meraba payudara.

Dengan metode Sadari, Jelita bisa mendeteksi secara awal, apakah terdapat benjolan atau perubahan bentuk pada payudara, atau kelainan lain, misalnya, cairan yang tidak normal keluar dari puting.

Baca juga : Indonesia International Cancer Conference Digelar untuk Kali Pertama 

Vera juga mengingatkan peserta untuk menjalani Sadanis, supaya tidak takut melakukan pemeriksaan guna memastikan kondisi kesehatan payudara mereka aman dari tumor atau kanker.

Hal itu ditekankan Vera dalam peringatan Bulan Peduli Kanker Payudara Dunia dan HUT ke-72 Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari. Bhayangkari Polda NTB bekerja sama dengan Program Selangkah by Siloam dan Rhemedi Medical Services menggelar pemeriksaan deteksi dini kanker payudara pada 8-9 Oktober 2024 di Gedung Sasana Dharma Polda NTB yang dihadiri ratusan peserta.

Senada, dalam sambutannya, Ketua Bhayangkari Daerah NTB Santi Hadi Gunawan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut, sebagai langkah penting dalam upaya menekan angka kematian akibat kanker payudara melalui deteksi dini.

Baca juga : Remaja Juga Perlu Sadar Kanker Payudara

“Pentingnya kesadaran akan pemeriksaan dini untuk mencegah perkembangan penyakit yang lebih parah,” ujar Santi dalam keterangannya.

Dalam kesempatan itu, dilakukan juga pemeriksaan screening kanker payudara yang menyasar peserta dari Bhayangkari Polda NTB, pejabat utama Polda NTB, Polwan Polda NTB, serta masyarakat sekitar.

Pada kesempatan lain, perwakilan dari Rhemedi Medical Services, dr. Rheza Maulana Syahputra, BMedSc (Hons), SH, MM, MARS, yang juga tergabung dalam tim medis Program Selangkah by Siloam, menyampaikan terima kasih kepada pimpinan dan jajaran Polda NTB serta seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya acara tersebut.

"Semoga kegiatan ini bermanfaat dan menjadi amal ibadah bagi kita semua," tandas Rheza. (B-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Haufan Salengke
Berita Lainnya