Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Einstein Probe Deteksi Ledakan Misterius Sinar-X dari Alam Semesta

Muhammad Ghifari A
26/1/2025 20:20
Einstein Probe Deteksi Ledakan Misterius Sinar-X dari Alam Semesta
Einstein Probe Deteksi Ledakan Misterius Sinar-X dari Alam Semesta( OPENVERSE Einstein Probe Science Center)

TELESKOP Sinar-X Medan Lebar (WXT) milik Einstein Probe berhasil mendeteksi semburan sinar-X berenergi rendah pada 15 Maret 2024. Para astronom menyebut sinar-X ini sebagai 'lunak', meskipun energi yang dibawa jauh lebih besar dibandingkan dengan cahaya tampak atau ultraviolet.

Semburan ini berlangsung lebih dari 17 menit, dengan tingkat kecerahan yang berfluktuasi sebelum akhirnya memudar. Peristiwa seperti ini dikenal sebagai transien sinar-X cepat (FXRT) dan diberi nama EP240315a.

Sekitar satu jam setelah ledakan sinar-X terdeteksi, sebuah teleskop di Afrika Selatan, yang merupakan bagian dari Asteroid Terrestrial-Impact Last Alert System (ATLAS), berhasil mengamati cahaya tampak yang berasal dari lokasi tersebut.

Pengamatan lebih lanjut dari teleskop Gemini-North di Hawaii dan Very Large Telescope di Chili memberikan data mengenai pergeseran merah yang mengonfirmasi bahwa ledakan tersebut berasal dari jarak sekitar 12,5 miliar tahun cahaya. Ini berarti ledakan itu terjadi ketika alam semesta baru berusia sekitar 10% dari usianya sekarang.

Dengan memantau semburan ini selama tiga bulan, para ilmuwan menyimpulkan bahwa keluaran energi yang terdeteksi konsisten dengan ledakan sinar gamma (GRB) yang umum terjadi.

GRB adalah peristiwa yang sangat kuat yang melepaskan energi dalam skala yang luar biasa. Biasanya, GRB yang panjang berasal dari ledakan bintang-bintang masif.

Dalam analisis lebih mendalam, ternyata sinar-X tersebut bersamaan dengan semburan sinar gamma yang dikenal sebagai GRB 240315C. Semburan ini telah terdeteksi oleh Burst Alert Telescope (BAT) di Observatorium Swift Neil Gehrels milik NASA serta instrumen Konus milik Federasi Rusia di wahana antariksa Wind milik NASA.

Umumnya, sinar-X diamati muncul beberapa puluh detik sebelum sinar gamma, namun EP240315a terlihat lebih dari enam menit (372 detik) lebih awal dibandingkan dengan GRB 240315C. "Penundaan seperti ini belum pernah diamati sebelumnya," ungkap Hui Sun, anggota tim dari Einstein Probe Science Center di NAO, CAS.

Waktu dan data yang lebih banyak akan memberikan lebih banyak informasi. Walaupun misi sebelumnya telah mampu mendeteksi sinar-X 'lunak', sensitivitas dan sudut pandang yang luas dari Einstein Probe membuka peluang baru dalam penelitian ini. Ini hanyalah awal dan menunjukkan potensi besar dari Einstein Probe untuk mendeteksi ledakan kosmik dari alam semesta awal. (Scitechdaily/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya