Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER Spesialis Gizi lulusan Universitas Indonesia Marya Haryono menyebutkan dalam mencukupi makanan bergizi dan seimbang, masyarakat tidak harus memakan makanan yang memiliki nutrisi dari makanan mentah.
Meski cara memasak dengan tingkat panas yang cukup tinggi atau digoreng dapat merusak nutrisi dalam kandungan makanan itu, masyarakat masih diperbolehkan dengan batas yang wajar.
"Memasak dengan pemasakan apapun yang semakin lama dan semakin panas, pasti ada unsur nutrisi yang rusak. Hanya saja, kita tidak bisa memaksa diri harus makan makanan yang mentah karena kondisi buruk yang kita belum tentu tahan nantinya," kata Marya, Sabtu (25/1).
Dengan tidak terlalu adanya pengetatan atau pengkotak-kotakan makanan, masyarakat dapat dengan mudah memenuhi nutrisi mereka dalam menyempurnakan makan bergizi dan juga seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
"Jadi, sejauh masih makanan ini layak dimakan dan tidak basi, kita berharap sebenarnya ini masih ada nilai gizinya," ucap dia.
Bahkan, menurut dia, memasak dengan cara apapun memiliki potensi untuk merusak kandungan nutrisi yang ada di dalam makanan tersebut. Sehingga, masyarakat tidak merasa terbebani ketika ingin mengonsumsi makanan.
Lebih lanjut dia juga menjelaskan, cara penyimpanan makan juga memiliki potensi untuk merusak kandungan nutrisi atau gizi yang terdapat dalam makanan yang nantinya hendak dikonsumsi oleh mereka.
Terlebih ketika makanan tersebut, disimpan lama dalam mesin pendingin yang sekarang ini banyak dilakukan kebanyakan masyarakat di era modern.
"Bahkan kita menyimpan makanan di kulkas saja, itu pun juga sebenarnya ada potensi semakin mengurangi nilai gizi," jelas dia.
Yang terpenting menurut dia, dalam setiap porsi makanan yang disajikan memenuhi unsur dari Isi Piringku, yang menjadi pengganti slogan dari 4 Sehat 5 Sempurna guna memenuhi gizi seimbang.
Pada umumnya Isi Piringku menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri atas 50% buah dan sayur, dan 50% sisanya terdiri atas karbohidrat dan protein.
Kampanye yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan ini guna menekankan dan juga membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Paling banyak konsumsi gula seseorang ialah empat sendok makan per hari, garam satu sendok teh, dan lemak atau penggunaan minyak goreng maksimal lima sendok makan. (Ant/Z-1)
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Pada makanan yang dimasak di rumah, setiap porsinya dapat ditakar sesuai kebutuhan. Hal ini berbeda dengan langsung menggunakan bumbu cepat saji.
Oat dan gandum utuh terbukti secara ilmiah bisa membantu menurunkan kolesterol karena tinggi serat larut yang dapat mengikat kolesterol dalam usus.
Sarapan adalah bagian penting dari rutinitas harian yang tidak boleh dilewatkan, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Faktanya, sarapan menyumbang sekitar 20% energi harian
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved