Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kemendiktisaintek Tegaskan Persoalan Kisruh Pegawai Sudah Diselesaikan Secara Baik-Baik

Despian Nurhidayat
21/1/2025 22:30
Kemendiktisaintek Tegaskan Persoalan Kisruh Pegawai Sudah Diselesaikan Secara Baik-Baik
(ISTIMEWA)

SEKRETARIS Jenderal Kemendiktisaintek, Togar Simatupang mengatakan, bahwa kejadian aksi unjuk rasa dari para pegawai Kemendiktisaintek kemarin merupakan suatu bentuk ekspresi aspirasi yang disampaikan oleh pegawai. Setelah itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dikatakan telah menerima aspirasi dari pegawai dan melaporkan kepada Mendiktisaintek. 

“Seluruh informasi ini disampaikan kepada Pak Menteri Karena Pak Menteri punya jadwal yang padat, kejar-kejaran dengan jadwal sehingga beliau menyampaikan belum sempat bisa menemui rekan-rekan di sana. Oleh karena itu Pak Dirjen yang menemui. Nah semua informasi ini sampai ke Bandung saat tugas luar kota. Nah sore harinya saya diminta untuk mengundang pihak-pihak terkait untuk menjalin tali silaturahmi secara kekeluargaan di rumah beliau. Saya menyampaikan undangan itu Kepada pak Widno dan teh Neni,” ungkapnya dalam konferensi pers di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Selasa (21/1). 

Dalam pertemuan itu, dikatakan bahwa terjadi dialog antara Mendiktisaintek dengan perwakilan dari pegawai yang melakukan aksi unjuk rasa. “Kemendiktisaintek adalah kementerian baru, tentu memiliki dinamika tersendiri. Di sana ada penataan pegawai, rotasi dan juga mempertimbangkan efisiensi serta efektivitas. Di sana dilakukan penyampaian aspirasi untuk menyelaraskan pada tujuan yang lebih besar dan resolusi. Di sini ada sedikit perbedaan persepsi atas kinerja. Kemudian yang terjadi malam tadi diakhiri dengan saling berjabat tangan dan foto bersama,” ucap Togar. 

Menurutnya seluruh pihak telah berkomitmen untuk kembali bekerja menyelesaikan semua tugas dan menyukseskan program-program pemerintah. 

Dalam kesempatan itu, Togar juga menjelaskan mengenai isu Mendiktisaintek yang suka melakukan tindak kekerasan dan juga berlaku sewenang-wenang. Bahkan spanduk unjuk rasa kemarin menuliskan mengenai institusi bukan perusahaan milik keluarga. 

Menurutnya itu merupakan penggunaan bahasa hiperbola yang biasa digunakan dalam unjuk rasa yang dilakukan oleh banyak pihak. 

“Dalam unjuk rasa ini tentunya kan banyak menggunakan bahasa simbolik dan hiperbola. Itu sesuatu yang biasa terjadi, baik di kalangan mahasiswa maupun di kita. Jadi itu salah satu cara untuk tentunya menambah Eksposur terhadap situasi itu supaya mendapat perhatian dan kita memperhatikan itu dengan baik dan melakukan rekonsiliasi,” kata Togar. 

“Kami juga menyinyalir suatu momentum bahwa ada ‘pihak-pihak’ yang mau mengambil manfaat dari hal yang terjadi di sini.  Bahkan itu tidak relevan lagi dan kalau itu Nanti terjadi secara kontinu atau “potensi untuk mengganggu ketertiban umum” dan pencemaran nama baik, sebagai warga negara yang baik tentunya kita harus menyikapi secara bijaksana,” lanjutnya.  (S-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya