Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

3 Dampak Permainan Koin Jagat pada Generasi Muda

Nike Amelia Sari
17/1/2025 20:39
3 Dampak Permainan Koin Jagat pada Generasi Muda
Ilustrasi koin jagat(Dok: Instagram/legianterkini)

KOIN Jagat menjadi permainan mencari harta karun yang viral di media sosial belakangan ini. Permainan tersebut memungkinkan pengguna menjelajahi sejumlah tempat untuk mengumpulkan koin. Setelah koin dikumpulkan, nantinya bisa ditukar dengan uang.

Dosen lmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Dr Andria Saptyasari S Sos MA mengatakan antusiasme masyarakat terhadap permainan tersebut merupakan dampak dari perkembangan teknologi digital, terlebih bagi mereka yang terhimpit masalah ekonomi. "Menghilangkan rasa penat sekaligus cuan semakin menarik bagi mereka (untuk) melakukannya,” ujarnya seperti dilansir dari situs Unair, Jumat (17/1).

"Pengguna bisa jadi terdorong oleh penawaran reward. Apalagi orang lebih suka apabila mendapatkan reward daripada punishment,” imbuhnya.  

Dampak pada Generasi Muda

Selain itu, menurut Andria, viralnya koin jagat bisa menjadi bagian dari budaya populer baru yang kemungkinan besar akan pudar seiring munculnya aplikasi lain yang lebih menarik. Akan tetapi, ada dampak terhadap generasi muda yang perlu menjadi perhatian. Berikut beberapa dampak koin jagat menurut Andria; 

1. Kecanduan 

Andria menuturkan sebaiknya para kreator game menciptakan permainan yang lebih kreatif dan berdampak positif pada kemampuan bersosialisasi generasi muda. “Yang menjadi perhatian di sini adalah kalangan generasi muda ini akan menjadi sangat tergantung (kecanduan) akan kecanggihan teknologi semacam ini untuk menghilangkan frustasi, stres, dan penat mereka,” kata Andria.

2. Mengubah Persepsi

Selain itu, permainan ini juga bisa mengubah persepsi masyarakat tentang konsep uang dan harta. Perburuan koin jagat tersebut menciptakan masyarakat yang cenderung mencari rezeki secara instan. Hal tersebut memunculkan keinginan orang-orang mencari rezeki secara instan. Padahal, lanjut Andria, esensi manusia mencari rezeki harusnya berdasarkan pada how dan why.

“Apabila generasi muda ini lebih menyukai hal-hal yang instan seperti ini, maka tidak mustahil apabila nantinya mereka menjadi generasi yang mudah retak, stres, dan mudah depresi menjalani hidup,” tambah Andria. 

3. Potensi Eksploitasi Data Pribadi

Selain itu, Andria menyoroti kekhawatiran terkait ketergantungan pada aplikasi dan potensi eksploitasi data pribadi. Setiap aplikasi meminta data pribadi pengguna yang menggunakan aplikasi tersebut.

“Terkadang ini yang akan membuat kita semacam membuat perjanjian pada pihak tertentu, dan kita tidak bisa lepas dari bayang-bayang mereka. Membuat kita memberikan pengorbanan tanpa henti (materi, waktu, tenaga) yang membuat pelaku kelelahan, hubungan dengan keluarga (anak, istri, suami) terabaikan,” tuturnya.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya