Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KEPALA Divisi Psikiatri Anak dan Remaja dari Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Tjhin Wiguna menekankan komunikasi yang sehat antara orangtua dan anak remaja adalah fondasi penting untuk membangun hubungan kuat dan perkembangan emosional dan mental anak.
"Diperlukan komunikasi yang aktif, artinya bisa saling mendengarkan dan saling menghargai pendapat masing-masing," kata Tjhin, Selasa (14/1).
Ia menyampaikan, orangtua perlu memastikan mereka memiliki pemikiran yang terbuka untuk mendengarkan perspektif anak tanpa cepat menghakimi.
Dalam hal ini, kemampuan orangtua untuk mengontrol emosi dan tetap tenang sangat penting, terutama jika terjadi perbedaan pendapat yang berujung pada konflik.
Menurut dia, refleksi diri terhadap komunikasi yang terjadi dapat membantu orang tua untuk memperbaiki interaksi di masa depan.
Selain itu, usia remaja merupakan masa di mana anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir abstrak dan lebih matang.
Oleh karena itu, orangtua perlu memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajak anak berkomunikasi secara lebih aktif dan efektif, sehingga mereka merasa dihargai dan dapat berbicara lebih terbuka tentang perasaan dan pikirannya.
"Untuk itu, orangtua perlu memiliki kedekatan sejak awal dengan anak dan secara aktif untuk bisa membaca sinyal yang dikirimkan anak ketika mereka merasa tidak nyaman," ujarnya.
Lebih lanjut, pakar di bidang Psikiatri Anak dan Remaja itu mengatakan salah satu tantangan besar yang dihadapi orangtua adalah bagaimana membantu anak remaja membuat keputusan yang baik, terutama ketika dihadapkan pada pilihan sulit atau pengaruh negatif dari lingkungan sekitar.
Ia menilai pendidikan moral sangat penting untuk diterapkan sejak dini, bahkan sejak usia balita, dan berlanjut hingga anak remaja dan dewasa untuk membantu membedakan mana tindakan atau perilaku yang baik dan buruk.
Selain itu, orangtua harus menjadi pendamping yang aktif dalam proses pengambilan keputusan anak.
Dengan memberi arahan dan diskusi yang membangun, orang tua dapat membantu anak memahami konsekuensi dari setiap pilihan yang mereka buat.
Lingkungan keluarga dan sekolah menjadi tempat utama untuk menanamkan nilai-nilai moral dan memberikan bimbingan yang konsisten.
"Sekolah dan kondisi di rumah merupakan tempat yang umumnya pendidikan ini dijalankan. Perlunya pendampingan orang tua dalam menuntun anak untuk bisa memilih apa yang tepat untuk dirinya," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Grooming adalah tindakan sistematis yang dilakukan pelaku (groomer) untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan kendali atas korban dengan tujuan eksploitasi, sering kali seksual.
TAWUR ialah fenomena kekerasan yang belakangan ini banyak berkembang di kalangan kelompok remaja yang berasal dari sekolah dan wilayah yang berbeda.
Ketua Pengurus Surau Gadang Darus Salikin, Defri menekankan pentingnya mengenalkan Tahun Baru Islam sebagai identitas dan budaya umat Muslim.
Polsek Jatinegara masih menyelidiki lebih lanjut terkait keterlibatan atau peran korban meninggal dalam tawur tersebut.
Mahkamah Agung AS menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan penghambat pubertas dan terapi hormon bagi remaja transgender.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved