Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pengasuhan dan Trauma Masa Kecil Bisa Picu Remaja Bertindak Negatif

Basuki Eka Purnama
05/12/2024 07:46
Pengasuhan dan Trauma Masa Kecil Bisa Picu Remaja Bertindak Negatif
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG klinis anak lulusan Universitas Indonesia Ratih Zulhaqqi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang remaja melakukan tindakan negatif, di antaranya faktor pengasuhan atau ada trauma masa kecil yang tidak selesai.

"Enggak menutup kemungkinan orang yang pendiam atau orang yang penurut melakukan hal yang negatif. Jadi memang banyak faktor yang melatarbelakanginya, bisa faktor pengasuhannya atau trauma masa kecilnya enggak selesai," kata Ratih, dikutip Kamis (5/12).

Ratih mengatakan, tindakan negatif yang dilakukan anak remaja hingga menyebabkan hilangnya nyawa orang-orang terdekatnya seperti fenomena gunung es ketika ada perasaan yang terpendam pada remaja meluap.

Faktor-faktor seperti kebiasaan menumpuk rasa dendam atau tidak terbiasa mengekspresikan emosi karena tidak ada seseorang yang bisa ia
percaya menjadi beberapa penyebab adanya tindakan agresif dari remaja.

Maka itu, ia mengatakan orangtua perlu menanamkan rasa percaya agar anak mau terbuka berkomunikasi dan merasa aman untuk berekspresi.

"Dengan kita menjadi orang yang bisa dipercaya oleh anak, artinya kita bisa jaga perasaannya, bisa jaga rahasianya, kita bisa jadi orang yang juga aman bagi mereka untuk mereka bercerita, untuk mereka bisa percaya sama kita," katanya.

Orangtua bisa membangkitkan rasa percaya anak dengan berusaha selalu menepati jika berjanji dan membuat anak merasa dihargai dengan mendengarkan cerita tanpa menghakimi, serta tidak menyalahkan anak tanpa melihat faktanya terlebih dahulu.

Ia mengatakan anak yang tidak jujur atau menyembunyikan sesuatu biasanya akan memutus komunikasi dengan orangtua dan cenderung lebih pendiam.

"Seterbukanya anak ke orangtua pastilah ada rahasia yang mereka miliki, nggak mereka ungkap ke orangtua, biasanya ini enggak melulu soal
rahasia yang buruk, misalnya anak memang merasa bahwa ini cuma akan dikonsumsi oleh anak aja, biasanya ini akan mulai di usia remaja," pungkas Ratih. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya