Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

4 Juta Dosis Vaksin PMK Siap Redam Wabah, 124 Ribu di Antaranya Telah Didistribusikan

 Gana Buana
13/1/2025 17:44
4 Juta Dosis Vaksin PMK Siap Redam Wabah, 124 Ribu di Antaranya Telah Didistribusikan
Penyakit Mulut dan Kuku(Dok. Kementan)

DALAM upaya mengendalikan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan program distribusi vaksin PMK buatan lokal. Sebanyak 4 juta dosis vaksin telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan nasional. Pada tahap awal, 124.225 dosis telah didistribusikan ke berbagai provinsi.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bekerja sama dengan Balai Besar Veteriner Farma (Pusvetma) sebagai produsen utama vaksin ini. Pusvetma, yang berdiri sejak 1952, memiliki sejarah panjang dalam mendukung pemberantasan PMK di Indonesia.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menjelaskan bahwa produksi vaksin lokal ini merupakan langkah strategis dalam menjamin ketersediaan dan efektivitas vaksin.

“Pusvetma memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan vaksin nasional dengan standar kualitas yang tinggi. Vaksin ini dirancang untuk memberikan perlindungan optimal bagi hewan ternak dan mendukung upaya pengendalian PMK di berbagai wilayah,” ujar Agung.

Pada akhir 2024, Kementan telah menyalurkan 51.200 dosis vaksin hibah ke delapan provinsi. Selain itu, terdapat 65.000 dosis vaksinasi mandiri yang dilakukan oleh peternak. Memasuki 2025, pendistribusian vaksin diperluas ke 25 provinsi dengan kasus PMK, termasuk Jawa Barat (20.000 dosis), Sumatera Barat (20.000 dosis), Jawa Tengah (40.000 dosis), dan Bali (17.000 dosis).

Rencana Distribusi Bertahap

Distribusi vaksin dilakukan bertahap sesuai kebutuhan daerah. Kementan menargetkan pendistribusian 400.000 dosis pada Januari, 1,2 juta dosis pada Februari, dan 400.000 dosis lagi pada Maret. Sisa alokasi 2 juta dosis akan digunakan untuk vaksinasi tahap kedua pada Juli hingga September 2025.

Kepala Pusvetma, Edy Budi Susila, menyampaikan keyakinannya bahwa vaksin PMK ini dapat menekan angka kasus secara signifikan.

“Kami memastikan vaksin ini aman, berkualitas, dan memiliki efikasi tinggi sesuai standar nasional. Kami siap memenuhi kebutuhan vaksinasi dalam negeri,” tegas Edy.

Dampak Positif pada Ketahanan Pangan

Program vaksinasi ini diharapkan tidak hanya melindungi kesehatan hewan ternak, tetapi juga meningkatkan produktivitas sektor peternakan.

Dengan populasi hewan yang sehat, ketahanan pangan nasional dapat terjaga, mendukung kesejahteraan peternak dan kebutuhan konsumsi masyarakat.

Kementan terus berkomitmen melanjutkan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi vaksin berjalan lancar dan tepat sasaran. Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam melindungi sektor peternakan sebagai pilar ketahanan pangan Indonesia. (RO/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya