Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEBANYAK 94 ribu dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Puluhan ribu dosis vaksin tersebut merupakan kedatangan tahap ketiga dari Perancis.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, vaksin PMK yang telah tiba ini diperuntukan sebagai upaya pencegahan dari penyakit yang menjangkit hewan ternak. Semoga dengan kehadiran vaksin ini bisa mencegah virus yang tengah menggerogoti hewan ternak menjelang Iduladha.
"Vaksin ini selanjutnya akan didistribusikan ke daerah-daerah sesuai dengan prioritas-prioritas yang terarah terukur, untuk digunakan secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel," ujarnya di Gudang Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, hari ini.
Menurut Al, vaksin yang diangkut melalui pesawat itu sampai dalam keadaan yang baik tanpa adanya kekurangan atau cacat sama sekali.
"Vaksin sampai dalam keadaan baik dan sesuai jumlah yang ditetapkan. Pemerintah hadir dan serius menangani virus PMK ini," katanya.
Al menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sendiri telah mengajukan sebanyak 1.100 dosis vaksin PMK untuk dibagikan ke seluruh Tanah Jawara itu.
Baca juga: 3 Hektare Padi Siap Panen Rusak Terserang Hama Wereng
"Semoga dapat prioritas sesuai dengan program yang dialokasikan Kementerian Pertanian. Untuk penanganan yang akan kita lakukan khusus bagi hewan ternak, yang diprioritaskan adalah sapi perah, dan sapi-sapi yang dalam pengembangannya dalam keadaan baik," jelasnya.
Al menambahkan, daging dari hewan yang terjangkit virus PMK tidak berefek kepada kesehatan manusia. "Sehingga dapat dikonsumsi tentu dengan proses-proses, baik dalam memasaknya dengan ketentuan seperti biasa kita konsumsi," ucap dia.
Sementara, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe C Bandara Soekarno-Hatta Finari Manan menuturkan, hingga kini importasi vaksin PMK yang telah tiba di bandara terbesar di Indonesia telah mencapai 3.194.000 dosis.
"Jadi vaksin pertama tiba Minggu 12 Juni sebesar 10 ribu dosis, kemudian Kamis 16 Juni ada 3 juta dosis, dan hari ini sebanyak 94 ribu dosis. Jadi total 3.194.000 dosis tiba di Bandara Soekarno-Hatta," kata Finari.
Finari menjelaskan, nantinya seluruh vaksin yang telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta ini akan dikirim ke gudang penyimpanan di wilayah Marunda, Jakarta Utara untuk didistribusikan kembali.
"Jadi semua didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia melalui gudang di Marunda. Nantinya distribusi dan pengawasan akan diatur Kementerian Pertanian," katanya.(OL-4)
Sebanyak 500 ekor sapi di Kota Bandung telah mendapatkan vaksin PMK melalui program vaksinasi yang dilakukan secara intensif selama sepekan terakhir.
Meskipun tidak menular kepada manusia, sapi yang terjangkit harus segera diisolasi, untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Wabah PMK yang diderita ternak milik petani skala kecil bisa menambah angka kemiskinan di daerah atau pedesaan.
Sejauh ini, 350.457 hewan ternak telah terjangkit penyakit itu dengan 112.999 ekor telah sembuh, 230.719 masih belum sembuh dan 2.095 ekor mati.
Perkembangan kasus baru penyakit mulut dan kuku (PMK) harian di Indonesia tercatat turun hingga 96,96%. Ini merupakan hasil dari upaya keras pemerintah mengendalikan penyebaran virus PMK.
Pemerintah juga menyetujui pengadaan vaksinasi PMK, dengan target penyaluran 28-29 juta dosis vaksin pada tahun ini. Anggaran vaksinasi PMK berasal dari dana KCPEN.
Pembentukan Satgas PMK sebagai tindak lanjut amanat Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan permasalahan PMK yang kembali merebak di Indonesia
Akselerasi penanganan PMK penting menjelang Iduladha. Pasalnya, penyakit itu sudah tersebar di 19 provinsi dan 223 kabupaten/kota.
Kemendikbud-Ristek tengah memobilisasi perguruan tinggi di Tanah Air untuk mempercepat penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK).
MENJELANG Perayaan Idul Adha 2023, masyarakat diimbau agar lebih berhati-hati memilih hewan kurban. Ada tiga penyakit hewan yang perlu diwaspadai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved