Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Percepat Penanganan PMK, Kemendikbud-Ristek Mobilisasi Kampus Hingga ke Daerah

Faustinus Nua
05/7/2022 08:05
Percepat Penanganan PMK, Kemendikbud-Ristek Mobilisasi Kampus Hingga ke Daerah
Plt Dirjen Dikti-Ristek Prof Nizam.(Medcom.id)

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) tengah memobilisasi perguruan tinggi di Tanah Air untuk mempercepat penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Saat ini kita sudah memobilisasi perguruan tinggi, terutama yang memiliki Fakultas Kedokteran Hewan atau Peternakan untuk membantu pemerintah dalam mengatasi PMK, baik untuk vaksinasi maupun sosialisasi/ edukasi masyarakat," ujar Plt Dirjen Dikti-Ristek, Prof Nizam kepada Media Indonesia.

Menurut Prof Nizam koordinasi terus dilakukan antara pemerintah dan pihak kampus. "Ini dikoordinasikan oleh Direktorat Belmawa bersama Kementan dan BNPB," imbuhnya.

Dengan hadirnya perguruan tinggi diharapkan penanganan PMK bisa segera dituntaskan. Apalagi, jangkauan kampus-kampus yang ada hingga ke daerah bisa mendukung perluasan akses vaksinasi dan sosialisasi.

Pemerintah menyatakan, penyakit yang terutama menjangkiti ternak sapi tersebut telah menulari tidak kurang dari 298.474 hewan ternak di 223 kabupaten/kota. Wilayah penyebaran PMK sudah menjangkau setidaknya 19 provinsi.

PMK memang tidak berbahaya bagi manusia. Akan tetapi, PMK jelas mematikan bagi hewan ternak hingga merugikan peternak. Sejauh ini saja, menurut Ombudsman RI, potensi kerugian peternak akibat penyebaran PMK mencapai lebih dari Rp250 miliar. Kerugian akan kian membengkak jika penyebaran PMK tidak segera terbendung.

BNPB menyatakan langkah-langkah mengatasi wabah PMK mencontoh penanganan pandemi covid-19. Satuan Tugas (Satgas) Nasional Penanganan PMK yang mengintegrasikan sejumlah lembaga di bawah koordinasi BNPB bergerak dengan berbasiskan pengetesan. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya