Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pastikan Murid Cuci Tangan sebelum Santap Makan Bergizi Gratis

Andhika Prasetyo
06/1/2025 10:46
Pastikan Murid Cuci Tangan sebelum Santap Makan Bergizi Gratis
Siswa menyantap makan bergizi gratis.(Antara)

Pakar kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengingatkan kepada seluruh sekolah untuk dapat memastikan para murid mencuci tangan sebelum mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah tersebut sangat penting untuk mencegah penyebaran kuman dari tangan ke makanan.

"Untuk pelaksanaan makan bergizi gratis, anak-anak harus cuci tangan sebelum makan dan juga menjaga agar limbah makanan jangan berserakan di sekolah," kata Tjandra di Jakarta, Senin (6/1).

Ia juga mengingatkan terkait pentingnya penyedia program menjaga kebersihan mulai dari bahan makanan, proses memasak, pengiriman, dan proses menyimpan makan matang.

"Sekolah kan belum ada pengalaman ketika seluruh muridnya serentak makan di sekolah pada saat yang bersamaan, jadi ini perlu pengaturan yang baik pula," tuturnya.

Lalu terkait menu makanan, Tjandra mengatakan, itu harus bergizi dan sesuai prinsip Isi Piringku. Isi Piringku merupakan pedoman yang disusun Kementerian Kesehatan dalam mengkampanyekan konsumsi makanan sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Dalam satu piring setiap kali makan, setengah piring diisi dengan sayur dan buah. Sedangkan setengah lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk.

Pemerintah resmi memulai program Makan Bergizi Gratis hari ini di sejumlah daerah, salah satunya DKI Jakarta. Tjandra mengatakan secara umum program makan di sekolah punya dampak berganda.

Sedikitnya ada sepuluh manfaat dan dampak positif dari makan di sekolah, yaitu untuk gizi, kesehatan, pendidikan anak, berdampak positif masyarakat secara luas dalam hal jaringan pengaman sosial, memperkuat sistem pangan dan berdampak ekonomi.

Manfaat lainnya, yakni menjadi semacam insentif untuk orang tua memasukkan anaknya ke sekolah, memungkinkan orang tua dapat menggunakan dana (makan siang) untuk keperluan penting lainnya di rumah tangga.

"Dengan adanya makan di sekolah maka pada keadaan tertentu akan mencegah perkawinan di bawah umur, karena dengan adanya makan di sekolah maka anak-anak perempuan jadi lebih cenderung masuk sekolah," ucap Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 itu.

Selain itu, dampak lainnya, yakni menghidupkan sistem ekonomi lokal apabila sumber makan bergizi gratis berasal dari lingkungan sekitar. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya