Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Teleskop Radio Baru Tiongkok Resmi Beroperasi, Dorong Eksplorasi Deep Space

Siti Sayidah
31/12/2024 11:50
Teleskop Radio Baru Tiongkok Resmi Beroperasi, Dorong Eksplorasi Deep Space
Teleskop radio baru Tiongkok.(Xinhua)

Dua teleskop radio baru dari Tiongkok dengan antena besar berdiameter 40 meter resmi beroperasi pada, Jumat (27/12). Terletak di dua lokasi strategis, yaitu di Gunung Changbai, Provinsi Jilin, dan Shigatse, Daerah Otonomi Xizang, teleskop ini dirancang untuk memperkuat eksplorasi ruang angkasa yang berada jauh di luar sistem Bumi dan Bulan atau deep space serta membuka tabir berbagai misteri kosmik.  

Kedua teleskop ini menjadi bagian dari jaringan Very Long Baseline Interferometry (VLBI) di Tiongkok, yang mencakup satu pusat kendali di Shanghai dan enam stasiun di Shanghai, seperti Urumqi, Kunming, Gunung Changbai, dan Shigatse. 

Apa itu VLBI? 

VLBI adalah teknologi interferometri radio yang dirancang untuk memperoleh citra radio yang halus serta menentukan posisi objek kosmik dengan sangat akurat. Berbeda dengan teknik konvensional, teknologi ini mampu menggabungkan sinyal yang diterima dari beberapa teleskop untuk diproses secara bersama-sama. Dengan kata lain, menurut para ilmuwan VLBI dapat berfungsi sebagai teleskop virtual yang berukuran sebesar jarak maksimum antar teleskop.

Dengan adanya teknologi VLBI posisi objek-objek di Antariksa dapat lebih mudah ditentukan dengan lebih tepat. Menurut Shen Zhiqiang, Kepala Observatorium Astronomi Shanghai (SHAO), keberadaan dua teleskop baru ini memperpanjang jarak maksimum baseline jaringan VLBI Tiongkok dari sekitar 3.200 kilometer menjadi 3.800 kilometer. Dampaknya, area langit yang dapat diamati meningkat hingga 25 persen, sementara resolusi sudut pada X-band naik sebesar 18%.  

“Jaringan ini mendukung misi eksplorasi Bulan dari Chang’e-1 hingga Chang’e-6, serta misi Mars Tianwen-1, memberikan data pengukuran orbit dan posisi wahana antariksa dengan presisi tinggi,” jelas Shen seperti dikutip dari Xinhua news.  

Dukungan dari Ahli untuk Misi Ruang Angkasa Masa Depan  

Dalam upacara peresmian, Wakil Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (CAS), Ding Chibiao, menekankan pentingnya infrastruktur ilmu pengetahuan-teknologi dalam mendukung inovasi, dan menyerukan peningkatan kolaborasi serta penggunaan fasilitas secara bersama-sama.  

Ye Shuhua, seorang akademisi CAS, turut mengungkapkan bahwa teleskop-teleskop ini akan memainkan peran vital dalam eksplorasi ruang angkasa. Alat ini  akan digunakan untuk misi ke Bulan, asteroid, Mars, Jupiter, serta benda-benda langit lainnya. Selain itu, teleskop ini membuka peluang besar untuk studi mendalam mengenai lubang hitam supermasif, objek astrofisika dengan variabilitas cepat, dan fenomena seperti gelombang gravitasi.  

Tantangan Pembangunan  

Proyek pembangunan yang dimulai pada September 2023 ini tidak berjalan tanpa hambatan. Pasalnya salah satu teleskop dibangun pada ketinggian 4.100 meter, sedangkan yang lain berada di wilayah dengan suhu ekstrem yang bisa mencapai di bawah minus 20 derajat Celcius. 

Meski begitu, kedua teleskop tersebut berhasil diselesaikan tepat waktu, sehingga meningkatkan kapasitas Tiongkok dalam penelitian astronomi radio sekaligus mendorong pengembangan studi stronomi mutakhir seperti lubang hitam supermasif, objek astrofisika kompak dengan variabilitas cepat, padanan elektromagnetik gelombang gravitasi dan dinamika galaksi (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya