Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KANKER payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang perempuan di seluruh dunia. Panel ahli kesehatan, seperti Satuan Tugas Layanan Pencegahan Amerika Serikat (USPSTF), merekomendasikan agar perempuan berusia 40 - 74 tahun menjalani pemeriksaan mammografi secara rutin setiap dua tahun sekali. Rekomendasi ini diharapkan mampu menyelamatkan lebih banyak nyawa, khususnya kaum perempuan, dari penyakit kanker.
"Ini kabar baik bagi para perempuan. Setiap tahun, 250.000 perempuan didiagnosis menderita kanker payudara, dan 40.000 di antaranya meninggal dunia. Melalui deteksi dini, peluang kesembuhan kanker dapat lebih besar tercapai, dan angka kematian akibat kanker payudara dapat terminimalisir," kata Sandhya Pruthi, MD, dari Klinik Diagnostik Payudara dan Pusat Kanker Komprehensif Mayo Clinic.
Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, namun perkembangan kanker ini bermula dari pertumbuhan sel-sel tidak normal pada kelenjar payudara. Jika tidak segera dideteksi dan diobati, sel-sel tersebut dapat menyebar ke bagian sel tubuh lain atau disebut metastasis.
Perlu diketahui Kelenjar payudara terdiri dari lobulus (penghasil ASI) dan duktus (saluran ASI). Berdasarkan data penelitian yang dilansir dari situs Rumah Sakit Pondok Indah, sekitar 85% kanker payudara bermula dari sel di duktus, sementara 5% berasal dari lobulus. Sisanya berasal dari sel lain di payudara.
Selain itu, kebanyak orang mengira kanker dan tumor adalah jenis penyakit yang sama. Padahal, perbedaan utama antara kanker dan tumor jinak terletak pada sifatnya yang invasif.
Sifat invasif tersebut menjelaskan sel kanker memiliki kemampuan untuk merusak jaringan di sekitarnya dan menyebar ke organ lain. Sebaliknya, tumor jinak hanya tumbuh di lokasi tertentu tanpa merusak jaringan di sekitarnya, sehingga cenderung tidak menyebar.
Para ahli menyarankan perempuan untuk memulai deteksi dini sejak usia 20 tahun dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) secara rutin setiap bulan.
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan 7-10 hari setelah menstruasi, ketika kondisi payudara lebih rileks. salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta perhatikan seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak.
Ulangi langkah ini dengan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan. Jika saat pemeriksaan mandiri dirasa ada benjolan, nyeri yang tidak biasa, atau perubahan bentuk payudara, segera konsultasikan dengan dokter.
Sementara itu, bagi perempuan usia 40 tahun ke atas, mammografi menjadi pemeriksaan yang sangat dianjurkan.
Mammografi adalah metode pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X untuk mendeteksi keberadaan kanker payudara. Pemeriksaan ini direkomendasikan dilakukan setiap 1-2 tahun sekali, terutama bagi orang yang memiliki riwayat keluarga dengan keturunan kanker payudara.
Salah satu manfaat yang dapat dirasakan secara langsung saat melakukan deteksi dini yaitu biaya pengobatan yang relatif lebih ringan dibandingkan dengan penderita kanker telah mencapai stadium lanjut.
Adapun manfaat lainnya yaitu:
Dengan melakukan deteksi dini, penyakit kanker dapat ditemukan pada tahap yang masih awal, sehingga belum menyebar ke bagian tubuh lainnya. Pengobatan pada tahap ini biasanya akan meningkatkan peluang kesembuhan.
Jika dilihat, orang dengan penyakit kanker stadium lanjut akan mendapatkan proses pengobatan yang cukup berat seperti kemoterapi, radiasi, atau kombinasi perawatan yang lebih intensif. Namun, jika kanker terdeteksi lebih dini, pengobatan yang dibutuhkan cenderung lebih ringan, seperti operasi kecil atau terapi.
Jika kanker ditemukan lebih awal, seorang dengan penyakit ini memiliki lebih banyak waktu untuk berdiskusi dengan dokter, sembari mempertimbangkan opsi pengobatan yang tepat untuk mendapatkan perawatan yang terbaik. Semakin cepat kanker payudara ditemukan, semakin besar peluang untuk sembuh.
Selain itu, faktor usia, gaya hidup, dan riwayat keluarga merupakan beberapa risiko utama yang meningkatkan kemungkinan kanker payudara. Sebagai langkah perlindungan diri, melakukan pengecekan payudara secara rutin dapat membantu menyelamatkan nyawa dari penyakit kanker payudara.
Ingatlah mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Dengan SADARI dan mammografi, kaum perempuan dapat memantau kondisi payudaranya dan segera mengambil tindakan bila ada hal yang dirasa perlu menjalankan pengobatan. (Agency for Healthcare Research and Quality/Breast Cancer Research Foundation/RS Pondok Indah/Mayo Clinic’s Cancer/Z-3)
Kanker payudara adalah salah satu penyakit yang menjadi perhatian utama bagi kesehatan wanita di seluruh dunia.
Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari), pemeriksaan USG, dan mamografi merupakan metode yang dapat meningkatkan peluang kesembuhan kanker payudara hingga 80%.
Sadari dilakukan sekitar hari ke-7 sampai hari ke-10 menstruasi dengan memeriksa benjolan di sekitar payudara atau mengamati perubahan bentuk payudara.
Banyak orang baru menyadari keberadaan kanker payudara setelah mencapai stadium lanjut.
Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) dapat membantu mendeteksi dini adanya tumor atau kanker pada payudara.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
HARI Kebaya Nasional diperingati setiap 24 Juli dan telah ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Presiden No. 19 Tahun 2023. Film #KitaBerkebaya
POLRI menegaskan komitmennya dalam mengimplementasikan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) secara komprehensif. Selain menjalankan fungsi penegakan hukum,
Bagi perempuan, penurunan gairah seks setelah usia 50 tahun sangat berkaitan dengan fase menopause.
KESETARAAN gender menjadi kunci penting dalam perusahaan sebagai upaya menerapkan prinsip environmental, social, governance (ESG), khususnya pada pilar sosial.
Penghargaan ini dilakukan untuk pertama kalinya dan merupakan bentuk perhatian CFCD kepada perempuan dalam pembangunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved