Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DOKTER spesialis bedah konsultan onkologi dari Universitas Indonesia Diani Kartini mengatakan perempuan perlu menerapkan kebiasaan periksa payudara sendiri atau Sadari minimal sebulan sekali setiap siklus menstruasi.
"Dilakukan sebulan, tiap bulan setelah menstruasi, sekitar hari ke-7 sampai hari ke-10 menstruasi, diperiksa payudara sendiri di kanan dan di kiri. Nah itu minimal yang harus dikerjakan oleh seorang perempuan," kata Diani dalam wawancara daring, dikutip Kamis (17/10).
Diani mengatakan Sadari dilakukan sekitar hari ke-7 sampai hari ke-10 menstruasi dengan memeriksa benjolan di sekitar payudara atau mengamati perubahan bentuk payudara.
Ia mengatakan pada siklus ini payudara membengkak dan terasa tidak nyaman, maka itu perempuan harus mengenal payudaranya sendiri untuk mengamati perubahan dan mudah mengenali jika ada yang berbeda.
"Misalnya pada bulan ini pada saat pemeriksaan sendiri dilihat putingnya tidak masuk, tapi kemudian setelah bulan berjalan, bisa saja misalnya di bulan keenam kok seperti putingnya ketarik masuk. Nah ini harus hati-hati," kata dokter yang juga praktik di RS Cipto Mangunkusumo itu.
Jika saat memeriksa payudara teraba ada benjolan, Diani menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diperiksa secara fisik atau dengan pemeriksaan penunjang.
Dokter yang berpengalaman akan bisa membedakan benjolan yang bersifat jinak atau bersifat ganas pada pemeriksaan fisik.
Sementara jika diperlukan pemeriksaan penunjang dokter akan mengarahkan untuk memeriksa melalui USG payudara, mamografi atau MRI sesuai dengan usia pasien.
"Dari hasil mammography, USG atau MRI akan lebih jelas lagi kira-kira benjolan yang dirasakan oleh perempuan tersebut apa. Apakah suatu ternyata kista, tumor bisa tumor jinak, ada tumor ganas. Nah kemudian dokter tentunya akan memberikan keterangan ini sebaiknya apa sih langkah selanjutnya," pungkas Diani. (Z-1)
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Kanker payudara masih menjadi ancaman serius bagi perempuan, termasuk di Indonesia. Setiap tahun, jumlah kasus terus meningkat.
Kanker payudara umumnya dialami perempuan berusia paruh baya. Namun, seiring berkembangnya waktu, banyak kasus kanker payudara terjadi pada usia muda.
Perlunya kolaborasi menyeluruh dalam membangun ekosistem layanan kanker payudara yang lebih manusiawi, menyentuh aspek medis, dan psikososial.
Studi tikus ungkap tirzepatide tak hanya turunkan berat badan, tapi juga hambat pertumbuhan tumor payudara terkait obesitas. Potensi baru lawan kanker.
Peneliti dari Brasil menemukan molekul dalam racun kalajengking Amazon (Brotheas amazonicus) yang dapat memicu kematian sel kanker payudara.
“Selama ini dia enggak mau ngerepotin, jadi selalu ngerahasiain kankernya,”
Penelitian terbaru tunjukkan olahraga aerobik 45 menit dapat mengatur hormon adipokina dan bantu melawan kanker serta penyebarannya.
Berbicara mengenai kanker, dikutip dari laman Alodokter kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali di dalam tubuh.
BANYAK pasien kanker mengeluhkan rasa lelah luar biasa yang tak kunjung hilang, meski sudah cukup tidur dan beristirahat atau kelelahan akibat kanker
Berdasarkan data Indonesian Pediatric Cancer Registry, tercatat sebanyak 6.623 kasus kanker pada anak selama kurun waktu 2020 hingga 2024.
Perlunya kolaborasi menyeluruh dalam membangun ekosistem layanan kanker payudara yang lebih manusiawi, menyentuh aspek medis, dan psikososial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved