Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
DEPUTI Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyatakan potensi cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi hingga awal tahun 2025. Fenomena atmosfer yang beramplifikasi, seperti La Nina lemah, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan seruakan dingin dari Asia menjadi faktor utama yang memengaruhi cuaca di wilayah Indonesia.
Guswanto menjelaskan bahwa pola cuaca ini telah mulai terbentuk sejak akhir November 2024. Selain itu, puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi dalam dua periode, yakni November-Desember 2024 di Sumatra, Pulau Jawa bagian selatan, dan Kalimantan, serta Januari-Februari 2025 di Jawa bagian utara, Lampung, Bali, Nusa Tenggara dan Papua.
BMKG juga mengidentifikasi sejumlah fenomena, seperti bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik, daerah konvergensi, dan low-level jet dengan kecepatan angin mencapai 25 knot di wilayah Selat Sunda. Selain itu, seruakan dingin dari Asia yang membawa udara lembap berpotensi memicu curah hujan ekstrem, terutama di pesisir utara Jawa.
“Fenomena ini mirip dengan yang terjadi pada akhir 2019 hingga awal 2020, saat curah hujan tinggi menyebabkan banjir di Jabodetabek,” ungkap Guswanto dalam acara Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (18/12).
BMKG juga memperingatkan gelombang tinggi hingga 6 meter di beberapa wilayah perairan Indonesia, terutama di Samudra Hindia Barat dan perairan Sumatra. Gelombang tinggi ini, jika disertai hujan lebat, dapat meningkatkan risiko banjir pesisir akibat pasang surut.
"Untuk mengantisipasi potensi bencana, BMKG bersama stakeholder terkait telah menyiapkan SOP mitigasi cuaca buruk. Modifikasi cuaca juga dilakukan di wilayah Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Banten untuk mengurangi risiko hujan ekstrem," jelas dia.
Guswanto melanjutkan, BMKG memberikan sejumlah tips bagi masyarakat yang akan bepergian selama libur Natal dan Tahun Baru. Beberapa di antaranya adalah mengurangi kecepatan kendaraan saat hujan lebat, menjaga jarak aman, menghindari genangan air, serta tidak menyalakan lampu hazard saat kendaraan sedang bergerak.
Guswanto menekankan pentingnya memanfaatkan aplikasi cuaca BMKG untuk memperoleh informasi terkini terkait kondisi cuaca.
“Kami ingin memastikan masyarakat dapat menjalani liburan akhir tahun dengan aman dan nyaman,” ujarnya.
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti informasi terbaru dari BMKG melalui kanal resmi yang tersedia. (Ata)
BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca sepekan ke depan, menyusul terbentuknya sistem tekanan rendah dan aktivitas dinamika atmosfer yang meningkat di wilayah Indonesia.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut mayoritas kota besar di Indonesia akan dilanda hujan disertai petir pada hari ini, Minggu, (23/3).
Siklon tropis ini terpantau di Samudra Hindia Selatan Pulau Jawa dan menyebabkan angin Baratan yang menguat di wilayah Jawa Tengah.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau berbagai fenomena atmosfer yang diperkirakan akan mempengaruhi cuaca ekstrem di Indonesia dalam sepekan ke depan.
Wilayah diprakirakan mengalami hujan disertai petir, seperti Jambi; Pontianak, Kalimantan Barat; Palangkaraya, Kalimantan Tengah; Tanjung Selor, Kalimantan Utara; dan Merauke.
BMKG melaporkan bahwa saat ini Indonesia tengah dikepung oleh dua bibit siklon tropis aktif yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap cuaca ekstrem di berbagai wilayah.
Banjir bandang melanda Korea Selatan, menewaskan 4 orang dan memaksa 1.300 warga dievakuasi.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Gelombang tinggi di selatan Jawa Tengah berkisar 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara ketinggian gelombang 0,5-1,25 meter.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Kamis, 17 Juli 2025, dengan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah
BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk esok hari, Rabu, 16 Juli 2025. Setidaknya 16 wilayah di Indonesia terancam hujan lebat
Tujuh wilayah tersebut antara lain kabupaten dan kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Bandung Barat, Cimahi, dan Purwakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved