Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DEPUTI Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyatakan potensi cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi hingga awal tahun 2025. Fenomena atmosfer yang beramplifikasi, seperti La Nina lemah, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan seruakan dingin dari Asia menjadi faktor utama yang memengaruhi cuaca di wilayah Indonesia.
Guswanto menjelaskan bahwa pola cuaca ini telah mulai terbentuk sejak akhir November 2024. Selain itu, puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi dalam dua periode, yakni November-Desember 2024 di Sumatra, Pulau Jawa bagian selatan, dan Kalimantan, serta Januari-Februari 2025 di Jawa bagian utara, Lampung, Bali, Nusa Tenggara dan Papua.
BMKG juga mengidentifikasi sejumlah fenomena, seperti bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik, daerah konvergensi, dan low-level jet dengan kecepatan angin mencapai 25 knot di wilayah Selat Sunda. Selain itu, seruakan dingin dari Asia yang membawa udara lembap berpotensi memicu curah hujan ekstrem, terutama di pesisir utara Jawa.
“Fenomena ini mirip dengan yang terjadi pada akhir 2019 hingga awal 2020, saat curah hujan tinggi menyebabkan banjir di Jabodetabek,” ungkap Guswanto dalam acara Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (18/12).
BMKG juga memperingatkan gelombang tinggi hingga 6 meter di beberapa wilayah perairan Indonesia, terutama di Samudra Hindia Barat dan perairan Sumatra. Gelombang tinggi ini, jika disertai hujan lebat, dapat meningkatkan risiko banjir pesisir akibat pasang surut.
"Untuk mengantisipasi potensi bencana, BMKG bersama stakeholder terkait telah menyiapkan SOP mitigasi cuaca buruk. Modifikasi cuaca juga dilakukan di wilayah Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Banten untuk mengurangi risiko hujan ekstrem," jelas dia.
Guswanto melanjutkan, BMKG memberikan sejumlah tips bagi masyarakat yang akan bepergian selama libur Natal dan Tahun Baru. Beberapa di antaranya adalah mengurangi kecepatan kendaraan saat hujan lebat, menjaga jarak aman, menghindari genangan air, serta tidak menyalakan lampu hazard saat kendaraan sedang bergerak.
Guswanto menekankan pentingnya memanfaatkan aplikasi cuaca BMKG untuk memperoleh informasi terkini terkait kondisi cuaca.
“Kami ingin memastikan masyarakat dapat menjalani liburan akhir tahun dengan aman dan nyaman,” ujarnya.
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti informasi terbaru dari BMKG melalui kanal resmi yang tersedia. (Ata)
BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca sepekan ke depan, menyusul terbentuknya sistem tekanan rendah dan aktivitas dinamika atmosfer yang meningkat di wilayah Indonesia.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut mayoritas kota besar di Indonesia akan dilanda hujan disertai petir pada hari ini, Minggu, (23/3).
Siklon tropis ini terpantau di Samudra Hindia Selatan Pulau Jawa dan menyebabkan angin Baratan yang menguat di wilayah Jawa Tengah.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau berbagai fenomena atmosfer yang diperkirakan akan mempengaruhi cuaca ekstrem di Indonesia dalam sepekan ke depan.
Wilayah diprakirakan mengalami hujan disertai petir, seperti Jambi; Pontianak, Kalimantan Barat; Palangkaraya, Kalimantan Tengah; Tanjung Selor, Kalimantan Utara; dan Merauke.
BMKG melaporkan bahwa saat ini Indonesia tengah dikepung oleh dua bibit siklon tropis aktif yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap cuaca ekstrem di berbagai wilayah.
Bibit siklon 97W terpantau di Samudra Pasifik utara Papua dengan kecepatan angin 20 knot dan tekanan udara minimum 1000 hPa, bergerak ke arah barat laut.
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 24 Juni 2025. Dengan adanya daerah konvergensi dan konfluensi angin, potensi hujan di beberapa wilayah Indonesia meningkat
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi prakiraan cuaca untuk periode Minggu, 22 Juni 2025.
BMKG mengingatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung di sejumlah daerah di Jawa Tengah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved