Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Anak Disabilitas Berisiko Lebih Tinggi Terpapar Asap Rokok

Iqbal Al Machmudi
13/12/2024 14:03
Anak Disabilitas Berisiko Lebih Tinggi Terpapar Asap Rokok
ilustrasi(freepik)

 

 

ANAK-anak sering menjadi korban paparan asap rokok dalam ruangan. Namun, anak-anak disabilitas berisiko lebih tinggi menjadi perokok pasif akibat terpapar asap rokok.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan 70% anak-anak, terpapar asap rokok di dalam ruangan.

“Tidak menutup kemungkinan juga untuk anak-anak disabilitas itu memiliki resiko keterpaparan yang lebih tinggi," ujarnya dalam dialog TCSC IAKMI di Jakarta, Jumat (13/12).

Nadia menyebut, kandungan zat kimia pada sebatang rokok sekitar 7.000. Selain itu ia menyebut ada 200 zat karsinogen yang bisa merusak organ tubuh ada pada rokok. 

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang, dengan 7,4% di antaranya perokok berusia 10-18 tahun.

Guna meminimalisasi paparan asap rokok pada anak, Kemenkes melakukan pembatasan mulai dari tempat kerja, tempat umum, dan lokasi yang harus menyediakan tempat khusus untuk merokok terutama di ruang terbuka jauh dari bangunan utama.

"Jadi ini betul-betul harus menjadi perhatian kita, penempatan kalau mau menyediakan tempat khusus untuk merokok. Di KTR (kawasan tanpa rokok) saja, sudah ada pengaturannya, terutama untuk tempat pendidikan, kemudian juga tempat-tempat umum," jelasnya

Nadia menekankan bahwa ruang terbuka tanpa asap rokok sangat penting, untuk perlindungan juga anak-anak yang dengan disabilitas.

"Artinya kita juga harus memberikan perlindungan yang lebih untuk anak-anak disabilitas karena risikonya akan juga terdampak terhadap anak-anak yang dengan disabilitas ini," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya