Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MAKAN makanan ringan sering kali menjadi kebiasaan yang sulit dihindari, terutama di malam hari setelah seharian beraktivitas.
Tidak jarang kita merasa lapar atau sekadar ingin ngemil sambil menonton televisi atau bersantai sebelum tidur.
Namun, kebiasaan makan makanan ringan ini bisa berisiko bagi kesehatan tubuh, khususnya jika dilakukan secara berlebihan di malam hari.
Mengonsumsi makanan ringan di malam hari ternyata dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, yang tidak hanya mengganggu berat badan, tetapi juga mempengaruhi kualitas tidur dan kondisi tubuh secara keseluruhan.
Salah satu bahaya utama dari sering makan makanan ringan, terutama di malam hari, adalah peningkatan berat badan. Makanan ringan seperti keripik, kue, permen, atau cokelat cenderung mengandung kalori tinggi namun rendah nutrisi.
Jika dikonsumsi pada malam hari, tubuh kita tidak memiliki cukup waktu untuk membakar kalori tersebut.
Hasilnya, kalori yang tidak terbakar akan disimpan sebagai lemak, menyebabkan penambahan berat badan yang signifikan. Jika kebiasaan ini tidak dihentikan, bisa berisiko memicu obesitas.
Makan makanan berat atau berlemak di malam hari bisa menambah beban pada sistem pencernaan kita. Ketika kita tidur, proses pencernaan melambat, yang bisa mengarah pada gangguan pencernaan seperti perut kembung atau mulas.
Makanan yang mengandung banyak lemak, pedas, atau asam dapat memperburuk kondisi ini, menyebabkan ketidaknyamanan di perut.
Selain itu, kebiasaan makan larut malam dapat memicu penyakit refluks gastroesofagus (GERD), yang menyebabkan asam lambung naik ke esofagus.
Makan makanan ringan yang mengandung kafein, seperti cokelat atau minuman manis lainnya, dapat mengganggu kualitas tidur Anda.
Kafein adalah stimulan yang meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa kantuk. Jika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein di malam hari, Anda mungkin akan kesulitan tidur atau bahkan mengalami insomnia.
Selain itu, makanan tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan energi yang tidak perlu, membuat tubuh Anda terjaga lebih lama.
Kebiasaan makan makanan ringan di malam hari, terutama yang tinggi gula, dapat meningkatkan kadar glukosa darah.
Jika ini terjadi terus-menerus, tubuh bisa kehilangan kemampuannya untuk mengatur gula darah dengan baik, yang berisiko menyebabkan diabetes tipe 2.
Konsumsi makanan manis sebelum tidur juga dapat memperburuk resistensi insulin, yang memengaruhi metabolisme gula dalam tubuh dan meningkatkan risiko penyakit jantung serta gangguan metabolik lainnya.
Makanan ringan yang kaya akan lemak jenuh dan lemak trans, seperti makanan olahan dan gorengan, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
Makanan ini juga dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), yang sangat penting untuk kesehatan jantung.
Kebiasaan makan makanan ringan tinggi lemak di malam hari meningkatkan risiko terjadinya penumpukan plak pada pembuluh darah, yang akhirnya bisa menyebabkan penyakit jantung atau stroke.
Mengonsumsi makanan yang pedas, asam, atau berlemak di malam hari dapat memperburuk kondisi maag atau refluks asam lambung.
Ketika Anda tidur setelah makan, posisi tubuh yang berbaring bisa mempermudah asam lambung naik ke tenggorokan, menyebabkan rasa terbakar atau mulas.
Kondisi ini, jika sering terjadi, bisa berujung pada penyakit maag yang lebih serius dan mengganggu kenyamanan tidur Anda.
Makanan ringan yang tinggi gula dan lemak jenuh dapat memengaruhi kesehatan kulit Anda. Gula dapat merangsang produksi hormon insulin yang berhubungan dengan peradangan, yang bisa memicu munculnya jerawat dan masalah kulit lainnya.
Selain itu, tubuh memperbaiki dan meregenerasi kulit saat tidur. Makanan ringan yang tidak sehat dapat mengganggu proses ini, menyebabkan kulit terlihat kusam dan lebih rentan terhadap penuaan dini.
Makanan ringan sering kali mengandung kadar garam yang tinggi, seperti keripik atau makanan olahan lainnya. Terlalu banyak konsumsi garam dapat menyebabkan tubuh kehilangan keseimbangan cairan dan meningkatkan risiko dehidrasi.
Jika Anda tidak minum cukup air, ini bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti sakit kepala, kelelahan, atau gangguan fungsi ginjal.
Makan makanan ringan di malam hari, terutama yang manis atau mengandung banyak lemak, dapat menyebabkan kecanduan makanan.
Rasa nyaman yang ditawarkan oleh camilan manis atau asin ini akan membuat Anda ingin mengonsumsinya lagi dan lagi.
Ketika kebiasaan ini terus berlangsung, Anda bisa kehilangan kendali atas asupan kalori harian dan menambah risiko gangguan makan.
Kebiasaan makan makanan ringan yang tidak sehat dapat memengaruhi keseimbangan kimiawi otak.
Konsumsi gula dan makanan olahan yang tinggi lemak telah terbukti memengaruhi mood, meningkatkan kecemasan, dan bahkan memperburuk depresi.
Kurangnya nutrisi yang seimbang juga dapat memperburuk masalah mental, seperti stres atau gangguan tidur.
Makan makanan ringan yang tinggi gula dan lemak jenuh, terutama di malam hari, dapat memengaruhi fungsi otak. Makanan tersebut dapat merusak jaringan otak, memperburuk daya ingat, dan memengaruhi kemampuan belajar.
Kebiasaan ini juga dapat meningkatkan peradangan otak, yang berisiko menurunkan kemampuan konsentrasi dan daya ingat jangka panjang.
Makanan ringan memang menggoda dan praktis, tetapi kebiasaan mengonsumsinya, terutama di malam hari, bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Mulai dari penambahan berat badan hingga gangguan tidur dan masalah pencernaan, efek sampingnya cukup signifikan jika dilakukan secara terus-menerus.
Untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, sangat disarankan untuk mengurangi kebiasaan makan makanan ringan, terutama sebelum tidur. Cobalah untuk memilih camilan sehat yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, serta menjaga pola makan yang seimbang agar tubuh tetap sehat dan bugar. (Z-10)
Appetizer: Lezatnya hidangan pembuka, bangkitkan selera makan sebelum nikmati hidangan utama. Temukan ragam appetizer menggugah!
Taro ingin mengajak keluarga di Indonesia berpartisipasi di ajang Jakarta Lebaran Fair yang berlangsung sejak 19 Maret hingga 6 April 2025.
Mocabe menggelar kegiatan bareng para pecinta gamers saat bulan Ramadan dalam sebuah event kompetisi bersama Komunitas Gamers Free Fire Regional Depok.
Taro, camilan legendaris Indonesia, berkolaborasi dengan merek streetwear lokal Ageless Galaxy (AGLXY) untuk menghidupkan kembali semangat petualangan masa kecil
Makanan ringan dapat berupa makanan manis, asin, atau gurih, dan sering kali lebih mudah disiapkan atau dibawa, membuatnya populer sebagai pilihan untuk mengatasi rasa lapar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved