Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Wamenkes Sebut Skrining Kanker Serviks dan TB Fokus Utama Asta Cita

M. Iqbal Al Machmudi
06/12/2024 11:22
Wamenkes Sebut Skrining Kanker Serviks dan TB Fokus Utama Asta Cita
Skrining TB gratis bagi warga.(Antara Foto)

 

PROGRAM Skrining Kesehatan dan Pengentasan Tuberkulosis (TB) di Indonesia menjadi bagian dari misi Asta Cita pemerintah saat ini, khususnya di bidang kesehatan. Wakil Menteri Kesehatan Dante Harbuwono mengatakan deteksi dini menjadi kunci keberhasilan Program skrining kesehatan dan pengentasan TB di Indonesia. 

Dante menjelaskan pentingnya melakukan pemeriksaan atau deteksi dini kanker serviks atau kanker mulut rahim. Kanker serviks masih menjadi penyebab kematian nomor 2 tertinggi bagi perempuan di Indonesia.

"Perlu dilakukan pemeriksaan IVA secara rutin untuk dapat mendeteksi kanker serviks. Sebab, apabila ada yang terdeteksi positif dan masih berada pada stadium rendah, kita dapat segera lakukan pengobatan sederhana yang bisa dilakukan langsung di tingkat puskesmas, yakni dengan pengobatan cryo," kata Dante dalam keterangannya, Jumat (6/12).

Dante menegaskan apabila kanker serviks terdeteksi pada stadium lanjut dan sudah menyebar, maka perlu tindakan yang lebih kompleks seperti kemoterapi, bahkan hingga operasi, dan lain sebagainya. Selanjutnya, sambung dia,  layanan deteksi dini juga dilakukan pada penyakit TB. Pemeriksaan ini dilakukan dengan berbagai metode, di antaranya tes mantoux, pemeriksaan dahak, dan pemeriksaan dengan memanfaatkan teknologi AI untuk membaca hasil rontgen dan tes darah lebih cepat.

"Indonesia saat ini masih menduduki peringkat kedua tertinggi di dunia untuk penderita penyakit TB. Maka dari itu, jangan sampai nunggu ada gejala parah, apalagi hingga batuk darah. Pentingnya menumbuhkan kesadaran untuk melakukan skrining, khususnya bagi yang kontak erat dengan pasien positif," ungkap Dante.

Selain itu, Dante menuturkan deteksi dini stunting melalui pemeriksaan rutin berat badan bayi dan balita juga menjadi perhatian pemerintah saat ini. Angka stunting di Indonesia masih mencapai 21,5%, meskipun belum mencapai target, Kementerian Kesehatan masih terus berupaya untuk menurunkan angka stunting.

"Skrining berat badan bayi dan balita juga sama pentingnya. Bayi dan balita yang berat badannya tidak naik memiliki peluang terkena TB. Apalagi, jika bayi tersebut ada di lingkungan orang dewasa yang positif TB maka harus segera diperiksa lebih lanjut supaya lebih cepat diketahui," ungkapnya.

Selanjutnya, Dante menekankan pentingnya deteksi dini pada stunting. Hal ini karena stunting berhubungan erat dengan kecerdasan. Menurutnya, perlu kolaborasi lintas sektor untuk mempersiapkan generasi bebas stunting demi terwujudnya Indonesia Emas 2045 pada masa mendatang. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya