Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DEPARTEMEN Sosial Masyarakat dan Lingkungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia (UI) 2024 kembali membawa program pengabdian melalui sosialisasi bahaya pornografi pada anak.
Sosialisasi yang diselenggarakan pada 29 September 2024 merupakan salah satu rangkaian acara dari program kerja tahunan, Rumah Belajar FIA (Rumbaia) 2024. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran orang tua peserta didik dari Rumah Belajar FIA akan bahaya pornografi pada anak.
Di era digital saat ini, keterbukaan informasi dan kemudahan dalam mengakses internet menjadi pisau bermata dua yang berpotensi mengancam perkembangan psikologis, emosional, dan sosial anak.
Kini, anak-anak dapat dengan mudah mengakses internet dan berpotensi terpapar pornografi di usia dini.
Oleh karena itu, BEM FIA UI bekerjasama dengan Komunitas Eksternal, Smart Ladies, berinisiatif untuk mengadakan sosialisasi parenting guna memberikan edukasi kepada para orang tua peserta didik.
Kegiatan yang diselenggarakan di Musala Taklim Desa Sawah Indah, Citayam dihadiri kurang lebih 40 peserta dari masyarakat sekitar.
Acara ini menghadirkan beberapa anggota Komunitas Smart Ladies dan pemaparan materi dilaksanakan oleh Safrida Rumondang, yang merupakan salah satu tenaga dosen Universitas Indonesia.
Sejalan dengan tujuan utama Rumah Belajar FIA untuk menyediakan pendidikan inklusif, Sosialisasi Parenting merupakan upaya dua arah untuk mengedukasi orang tua peserta didik.
Materi yang disampaikan meliputi:
Selain sesi presentasi, acara ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab dan pembagian doorprize. Peserta diberikan kebebasan untuk bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai permasalahan yang dimiliki terkait dengan materi yang disampaikan.
Para orangtua peserta didik memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini.
"Acara ini sangat bermanfaat dan memberikan banyak wawasan baru tentang cara melindungi anak dari bahaya pornografi," ujar salah satu peserta.
Pembicara juga menekankan pentingnya peran aktif orangtua dalam mendidik dan melindungi anak-anak mereka, terlebih di era digital saat ini.
Kegiatan sosialisasi parenting mengenai bahaya pornografi pada anak yang diselenggarakan oleh Departemen Sosial, Masyarakat dan Lingkungan BEM FIA UI bersama Komunitas Smart Ladies ini berhasil meningkatkan kesadaran dan memberikan panduan praktis bagi para orangtua dalam memerangi bahaya pornografi pada anak.
Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Inayati, mengungkapkan alasan dilaksanakannya program sosialisasi ini.
“Kami memilih tema mewaspadai pornografi karena saat ini pornografi sudah menjadi ancaman yang serius bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja,” ucapnya.
“Keluarga, khususnya ibu, merupakan pilar utama dalam pendidikan anak-anak dan mengedukasi mereka terhadap bahaya pornografi. Karena itulah kami menyelenggarakan seminar tentang mewaspadai pornografi pada anak bagi para ibu di Desa Sawah Indah, Citayam,” lanjut Inayati. (Z-1)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved