Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

7 Jenis Kebaya di Indonesia yang Harus Kamu Diketahui

Alya Putri Abi
05/12/2024 19:30
7 Jenis Kebaya di Indonesia yang Harus Kamu Diketahui
Jenis kebaya di Indonesia(Ilustrasi)

INDONESIA, negara kepulauan dengan 17.508 pulau, kaya akan keberagaman suku, budaya, agama, hingga adat istiadat.

Salah satu warisan budaya yang terus dilestarikan adalah kebaya, yang pada 4 Desember 2024, diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Kebaya merupakan simbol keanggunan perempuan Indonesia dan mencerminkan kekayaan seni serta tradisi dari berbagai daerah.

Karena Indonesia terdiri dari berbagai daerah, kebaya hadir dalam beragam variasi, masing-masing mencerminkan adat dan budaya setempat.

Jenis Kebaya di Indonesia

Berikut adalah 7 jenis kebaya di Indonesia yang paling populer:

1. Kebaya Jawa

Kebaya Jawa adalah busana tradisional yang berasal dari era Kerajaan Majapahit pada abad ke-15. Awalnya dikenakan oleh bangsawan di Surakarta dan Yogyakarta, kebaya ini terbuat dari bahan seperti sutra, brokat, atau nilon dengan bordiran emas di lengan, leher, dan dada.

Kebaya ini memiliki kerah berbentuk V dan panjang hingga panggul atau lutut. Biasanya menggunakan kain transparan dan dipadukan dengan dalaman kemben dan stagen.

Warna kebaya Jawa cenderung gelap seperti hitam atau merah tua dan sering dikenakan dalam acara adat atau pernikahan.

2. Kebaya Bali

Kebaya Bali dikenal dengan warna-warna cerah seperti oranye, merah muda, kuning, biru, dan ungu, yang melambangkan keceriaan dan keanggunan perempuan Bali.

Kebaya ini dilengkapi dengan obi atau kain ikat di pinggang untuk mempertegas bentuk tubuh. Sering dipadukan dengan kamen, kain lilit tenunan khas Bali.

Selain berfungsi sebagai penghias, obi juga memiliki makna simbolis, mengingatkan pemakainya untuk menjaga perilaku. Bahan yang digunakan biasanya brokat, meskipun ada juga yang menggunakan katun.

3. Kebaya Encim (Betawi)

Kebaya Encim merupakan hasil percampuran budaya Betawi, Tionghoa, dan Melayu. Nama "Encim" yang berarti "bibi" dalam bahasa Hokkien, mencerminkan asal-usul kebaya ini. Kebaya Encim dihiasi dengan bordiran halus bertema flora atau fauna di kerah dan lengan.

Keunikan lainnya adalah bordiran berlubang yang disebut "kerancang," memberikan kesan mewah pada kebaya ini. Kebaya ini awalnya dikenakan oleh perempuan golongan menengah atas dan kini menjadi simbol budaya Betawi.

4. Kebaya Sunda

Kebaya Sunda memiliki ciri khas pada bentuk kerah yang sering kali segi lima atau sabrina, dengan kancing panjang dan detail renda atau bordir.

Ujung lengannya biasanya sedikit melebar. Kebaya Sunda umumnya dipadukan dengan kain jarik atau sinjang bundel, kain khas Sunda yang dikenakan sebagai bawahan.

Kebaya ini sering digunakan dalam acara adat dan resmi dan cenderung menggunakan warna cerah seperti merah muda, kuning, atau biru yang melambangkan keceriaan.

5. Kebaya Rancongan (Madura)

Kebaya Rancongan atau Baju Aghungan berasal dari Madura dan memiliki ciri khas model yang pas di badan dengan lengan panjang. Kebaya ini dilengkapi dengan stagen di bagian perut dan sering dipadukan dengan sarung batik, seperti motif Lasem atau storjan.

Aksesori yang digunakan termasuk kalung brodong (kalung emas berbentuk rentengan biji jagung) dan giwang. Kebaya ini sering dihiasi dengan perahu emas berundak tiga di bagian dada, menambah keindahan dan kemewahan tampilannya.

6. Kebaya Labuh (Riau)

Kebaya Labuh berasal dari Kepulauan Riau dengan desain khas panjang kebaya yang mencapai lutut dan bagian bawah yang melebar seperti buah labu. Ciri khas lainnya adalah adanya tiga kancing di bagian atas kebaya. Kebaya ini dipadukan dengan kain batik, seperti kain cual, dan tersedia dalam dua varian: Kebaya Labuh Nyonya dan Kebaya Labuh Pendek. Kebaya Labuh sering dikenakan dalam acara adat dan formal dan terbuat dari bahan sutra atau brokat.

7. Kebaya Basiba (Padang)

Kebaya Basiba berasal dari Tanah Minang, Sumatera Barat. Memiliki ciri khas berupa panjang hingga bawah lutut dengan bentuk kaftan dan belahan sedikit di bagian depan. Model kebaya ini longgar dengan dasar seperti kutang, memberikan kenyamanan bagi pemakainya. Kebaya Basiba biasanya dipadukan dengan kain batik atau songket, khususnya untuk upacara adat.

Kebaya, dengan segala keberagaman jenisnya, bukan hanya simbol keanggunan perempuan Indonesia, tetapi juga mencerminkan nilai budaya, kreativitas, dan identitas masing-masing daerah. Dengan pelestarian kebaya, kita turut menjaga dan merayakan keragaman budaya Indonesia yang kaya.

Sumber:

  • apmafm.ukm.ums.ac.id
  • era.id
  • fashio
  • telkomuniversity.ac.id
  • p2k.stekom.ac.id



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya