Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
TANAH merupakan lapisan teratas dari bumi. Tanah sangat penting bagi manusia karena kehidupan manusia berada di atasnya.
Tanah terbentuk dari bebatuan yang mengalami pelapukan. Proses pelapukan ini terjadi dalam waktu yang lama, bahkan hingga ratusan tahun. Pelapukan batuan menjadi tanah juga dibantu beberapa mikroorganisme, perubahan suhu dan udara.
Peranan tanah bagi kehidupan makhluk hidup sangatlah penting terutama bagi tumbuh-tumbuhan. Bagian kerak bumi ini menyediakan air dan unsur hara yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup tumbuhan. Tidak hanya tanaman, banyak spesies pun hidupnya bergantung pada tanah sebagai tempat habitatnya.
Mengutip dari Mertani, Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat beragam, termasuk berbagai jenis tanah yang tersebar di seluruh wilayahnya. Setiap jenis tanah memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi kesuburannya dan jenis tanaman yang cocok untuk ditanam.
Lantas, jenis tanah apa saja yang ada di Indonesia? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Khusus di Indonesia, jenis-jenis tanah sangatlah beragam, bergantung kepada proses pembentukan serta lokasi. Karena jenisnya yang beragam, maka struktur dan kegunaannya pun beragam. Berikut ini merupakan jenis-jenis tanah yang dapat dijumpai di Indonesia.
Tanah aluvial terbentuk dari pengendapan sungai yang mengandung mineral halus seperti pasir, lempung, dan lanau. Tanah ini biasanya subur dan sering ditemukan di dataran rendah dekat sungai. Jenis tanah ini banyak terdapat di sekitar sungai besar seperti di Delta Sungai Musi, Delta Sungai Ciliwung, dan pantai pesisir. Tanah aluvial dinilai cocok untuk pertanian padi, sayuran, dan berbagai tanaman hortikultura karena kandungan unsur hara yang tinggi.
Andosol adalah jenis tanah yang terbentuk dari letusan gunung berapi. Ia memiliki lapisan atas yang gelap, tekstur ringan, dan kaya akan unsur hara. Tanah ini banyak ditemukan di daerah sekitar gunung berapi aktif seperti di Jawa, Bali, Sumatra, dan Sulawesi. Tanah ini sangat subur dan cocok untuk pertanian, terutama untuk tanaman sayur, kopi, dan kakao.
Tanah ini memiliki warna merah hingga coklat, dengan tekstur yang lebih padat dan cenderung berdrainase buruk. Latosol kaya akan zat besi dan aluminium, namun kurang mengandung unsur hara. Ia sering ditemukan di daerah dataran tinggi, terutama di daerah tropis basah seperti di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Meski kurang subur, latosol sering digunakan untuk budidaya tanaman seperti teh, kopi, dan tanaman perkebunan lainnya setelah pengolahan yang tepat.
Tanah ini terbentuk di daerah beriklim dingin dan memiliki lapisan bawah yang kaya mineral seperti silika, aluminium, dan besi. Tanah podsol memiliki struktur yang asam. Jenis ini biasanya ditemukan di daerah dataran tinggi atau daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Tanah ini dinilai kurang subur untuk pertanian karena sifatnya yang asam, tetapi dapat digunakan untuk budidaya tanaman yang tahan terhadap kondisi asam.
Tanah ini terbentuk dari lapisan batuan yang mudah tererosi dan memiliki tekstur yang beragam, tergantung pada bahan asalnya. Biasanya memiliki lapisan yang sedikit lebih tipis. Regosol sering dijumpai di daerah dengan curah hujan tinggi dan paparan erosi, seperti di Jawa, Sumatra, dan Bali. Jenis tanah ini sering digunakan untuk pertanian, tetapi membutuhkan perawatan intensif agar tetap subur.
Tanah ini kaya akan bahan organik yang terdekomposisi (humus), berwarna hitam atau coklat gelap, dan memiliki kandungan udara yang tinggi. Ia banyak terdapat di daerah rawa, seperti di Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
Meskipun kaya akan bahan organik, tanah gambut kurang subur untuk pertanian karena kandungan nutrisinya rendah dan cenderung asam. Dapat digunakan untuk budidaya tanaman yang tahan terhadap kondisi basah, seperti tanaman kelapa sawit atau rawa.
Tanah ini terbentuk di daerah dengan iklim mediteran yang memiliki musim panas kering dan musim dingin basah. Tanahnya biasanya memiliki lapisan yang tipis dan mengandung bahan organik yang rendah. Jenis ini sering ditemukan di kawasan yang memiliki iklim serupa mediteran, seperti di daerah Bali dan Nusa Tenggara. Tanah ini dapat digunakan untuk pertanian dengan perawatan yang tepat, biasanya cocok untuk tanaman buah-buahan seperti anggur dan zaitun.
Tanah ini terbentuk dari batuan kapur yang memiliki pH tinggi, seringkali kering dan sulit menyerap udara. Jenis ini banyak ditemukan di daerah yang memiliki batu kapur, seperti di daerah karst di Yogyakarta dan beberapa bagian Jawa. Tanah kapur dapat digunakan untuk tanaman yang toleran terhadap pH tinggi, seperti tanaman buah-buahan tertentu dan beberapa tanaman perkebunan.
Tanah laterit adalah tanah yang kaya akan mineral oksida besi dan aluminium, berwarna merah atau coklat kemerahan, serta bersifat keras jika dikeringkan. Tanah ini banyak ditemukan di daerah yang memiliki iklim tropis dengan curah hujan tinggi, seperti di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa. Jenis tanah ini dapat digunakan untuk pertanian setelah pengolahan yang baik, namun seringkali perlu pembenahan untuk mengurangi kekerasan tanah.
Tanah ini memiliki tekstur kasar dengan butiran pasir yang besar, sehingga memiliki daya serap udara yang tinggi dan drainase yang baik. Tanah pasir sering ditemukan di daerah pesisir, gurun, atau daerah dengan banyak pasir, seperti di pantai-pantai Indonesia. Biasanya digunakan untuk tanaman yang membutuhkan drainase cepat dan tahan terhadap kekeringan, seperti pohon kelapa.
Kerajinan gerabah adalah produk yang dihasilkan dari jenis tanah yang satu ini. Tanah liat memiliki kandungan alumunium dan silikat dengan diameter kurang dari 4 mikrometer. Jenis tanah ini umumnya memiliki warna kehitaman atau abu-abu gelap. Terbentuknya jenis tanah ini adalah akibat terjadinya pelapukan batuan silika oleh asam karbonat. Pelapukan ini juga dapat dihasilkan akibat aktivitas panas bumi.
Tanah humus adalah tanah yang terbentuk dari proses pelapukan tumbuhan. kandungan dari unsur hara pada tanah jenis ini sangat banyak. Tanah yang banyak terdapat di daerah hutan ini memiliki ciri berwarna kehitaman. Warna hitam ini disebabkan karena terjadinya proses pelapukan tumbuhan. karena kandungan unsur hara pada jenis tanah ini tinggi, maka tanah humus sangat baik untuk medium cocok tanam.
Tanah grumusol muncul karena pelapukan batu kapur dan tuffa vulkanik. Tanah ini kurang subur karena berbahan kapur dengan kandungan bahan organik yang sangat sedikit, sehingga kurang cocok untuk cocok ditanam. Tanah ini memiliki tekstur yang kering dan mudah pecah, terutama ketika musim kemarau. Jenis ini dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur.
Setiap jenis tanah ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang mempengaruhi jenis tanaman yang dapat dibudidayakan di atasnya. Pengelolaan tanah yang baik sangat penting untuk mempertahankan kesuburan tanah agar dapat dimanfaatkan secara optimal. (Geologinesia/Mertani/Z-3)
Tanah tak lagi dipandang sekadar media tanam, tapi sebagai fondasi keberlangsungan hidup dan benteng terakhir ketahanan pangan.
Tanah bisa kehilangan daya dukungnya karena faktor tertentu yang menyebabkan kuat gesernya berkurang.
KPK mempublikasikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) milik Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad.
PRESIDEN Prabowo Subianto memerintahkan aparat penegak hukum (APH) tindak tegas perusahaan nakal yang melanggar ketentuan lahan tanah dan lahan hutan.
KITA sudah mempelajari Bab 9 tentang Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan dalam buku IPA kelas 9 semester 2. Bagaimana rangkumannya? Berikut rangkumannya.
Perlu dilakukan upaya menjaga kelestarian tanah agar tanah di lingkunganmu tetap subur dan terjaga. Berikut beberapa upaya untuk menjaga kelestarian tanah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved