Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HARI Imunisasi Sedunia diperingati setiap tanggal 10 November. Peringatan itu digelar untuk menyebarkan kesadaran tentang manfaat mendapatkan vaksinasi dan bagaimana hal itu dapat mencegah sejumlah besar penyakit dalam jangka panjang.
Vaksin sangat penting untuk mencegah dan mengelola wabah penyakit menular, serta melawan resistensi antibiotik dan mendukung keamanan kesehatan global.
Hari Imunisasi Sedunia, sangat penting untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mendapatkan vaksinasi, dan bertujuan untuk mendorong negara-negara agar memperkuat program imunisasi mereka, terutama di negara-negara berkembang di mana tingkat vaksinasi masih rendah.
Imunisasi adalah komponen utama dalam perawatan kesehatan dan merupakan hak asasi manusia yang tidak terbantahkan. Vaksin telah menyelamatkan jutaan nyawa, khususnya di daerah-daerah yang kurang terlayani di dunia, dan telah muncul sebagai intervensi kesehatan yang mungkin paling efektif biaya dalam sejarah umat manusia.
Meskipun menjadi salah satu program kesehatan masyarakat yang paling efektif, cakupan imunisasi stagnan dalam dekade sebelum covid-19.
Pandemi covid-19, gangguan terkait, dan upaya vaksinasi menyebabkan beban berat pada sistem kesehatan pada 2020 dan 2021, yang mengakibatkan kemunduran yang dramatis.
Data dari 2023 menunjukkan kinerja imunisasi belum kembali ke tingkat pada 2019.
Pada 2023, sekitar 84% bayi di seluruh dunia (108 juta) menerima tiga dosis vaksin difteri-tetanus-pertusis (DTP 3), yang melindungi mereka dari penyakit menular yang dapat menyebabkan penyakit serius, kecacatan, atau bahkan kematian.
Namun, angka global itu menyembunyikan ketimpangan signifikan antara negara-negara dengan berbagai tingkat pendapatan, dengan negara-negara berpenghasilan rendah tertinggal.
Campak, karena tingkat penularannya yang tinggi, berfungsi sebagai sistem peringatan dini, dengan cepat mengungkapkan kesenjangan kekebalan dalam populasi.
Meskipun demikian, 22,2 juta anak tidak menerima dosis pertama vaksin campak mereka secara rutin, jauh lebih banyak dibandingkan dengan angka pada tahun 2019 yang tercatat sebanyak 19,3 juta.
Hari Imunisasi Sedunia memberikan kesempatan untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga kesehatan melalui vaksin, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Dengan peningkatan kesadaran dan perbaikan sistem vaksinasi, kita bisa berharap untuk menciptakan dunia yang lebih sehat dan lebih aman bagi generasi mendatang. (berbagai sumber/Z-1)
Meskipun sering kali dianggap penting hanya pada masa anak-anak, imunisasi sepanjang hidup adalah praktek yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kita.
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kurun 2018-2023 lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi rutin lengkap. Apa risiko bahayanya?
Dari 1.000 kasus ada 2 sampai 3 pasien cacar air memerlukan perawatan intensif karena infeksi pada paru.
Vaksinasi adalah cara penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, banyak orang tua yang khawatir tentang keamanan dan efektivitas
Vaksin polio adalah salah satu imunisasi wajib yang diberikan kepada bayi untuk mencegah penyakit polio, sebuah infeksi serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian.
Imunisasi merupakan salah satu langkah krusial dalam menjaga kesehatan anak-anak, tidak hanya melalui perlindungan terhadap penyakit infeksi,
Ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta R.A. Setyo Handryastuti mengungkapkan bahwa meningitis pada anak, seringkali sulit dideteksi
Menurut data Globocan, sedikitnya 50 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap harinya akibat kanker serviks.
Seorang dokter spesialis anak Hapsari, menyarankan penggunaan konsep KLMNOPR untuk mengenali gejala demam berdarah (DB) pada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved