Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kenali Pencegahan Rabies, Vaksin Apa Saja yang Direkomendasikan WHO?

Indriyani Astuti
01/8/2024 16:10
Kenali Pencegahan Rabies, Vaksin Apa Saja yang Direkomendasikan WHO?
Penyuntikkan vaksin rabies pada hewan oleh paramedis(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

RABIES merupakan penyakit virus zoonosis yang menginfeksi hewan peliharaan dan liar. Mengutip pernyataan di situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) penyakit ini ditularkan dari hewan pembawa rabies ke hewan lain dan juga dapat menular ke manusia melalui kontak dekat dengan air liur hewan yang terinfeksi (yaitu gigitan, cakaran, jilatan pada kulit yang rusak dan selaput lendir).

Ketika gejala penyakit ini muncul, rabies berakibat fatal bagi hewan dan manusia. Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.

Ada dua jenis vaksin untuk melindungi manusia dari rabies - vaksin jaringan saraf dan kultur sel. WHO merekomendasikan penggantian vaksin jaringan saraf dengan vaksin yang lebih manjur dan aman yang dikembangkan melalui kultur sel sesegera mungkin. Vaksin kultur sel lebih terjangkau dan memerlukan lebih sedikit vaksin telah dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga : 154 Juta Jiwa Terselamatkan Berkat Imunisasi Global dalam 50 Tahun Terakhir, Mayoritasnya Anak-Anak

Imunisasi intradermal menggunakan vaksin rabies berbasis kultur sel merupakan alternatif yang dapat diterima dibandingkan pemberian intramuskular standar. WHO menyatakan vaksinasi intradermal telah terbukti sama aman dengan vaksinasi intramuskular, namun memerlukan lebih sedikit vaksin, baik untuk profilaksis sebelum dan sesudah paparan, sehingga menurunkan biaya langsung. Oleh karena itu, alternatif ini harus dipertimbangkan dalam situasi yang dibatasi oleh masalah biaya dan/atau pasokan.

Profilaksis pra-paparan direkomendasikan bagi siapapun yang terus-menerus, sering, atau berisiko tinggi terkena virus rabies, baik berdasarkan tempat tinggal atau pekerjaan mereka.

Suntikan booster secara berkala direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan ekstra hanya untuk orang-orang yang pekerjaannya menempatkan mereka pada risiko paparan yang terus-menerus atau sering. Jika tersedia, pemantauan antibodi terhadap personel yang berisiko lebih diutamakan daripada pemberian booster rutin. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya