Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SEBAGAI orangtua, menjaga keselamatan anak adalah prioritas utama. Bahkan ada yang sudah mempersiapkan berbagai perlengkapan keamanan seperti kursi mobil dan pagar pengaman bayi untuk melindungi mereka dari bahaya fisik.
Nah, selain perlindungan fisik, menjaga kesehatan anak juga sama pentingnya dan salah satu langkahnya dengan memastikan anak sudah mendapatkan semua vaksinasi yang diperlukan.
Namun, sayangnya, orangtua kerap kali enggan atau abai mengajak anak mereka mendapatkan vaksin di posyandu terdekat. Padahal, vaksinasi adalah salah satu langkah penting yang dapat memberikan perlindungan optimal terhadap berbagai penyakit berbahaya.
Merujuk pada data Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun 2024 tercatat lebih dari 2,8 juta anak usia 1-3 tahun tidak atau belum mendapatkan imunisasi lengkap. Padahal, untuk menciptakan masyarakat yang sehat, sangat penting untuk melakukan vaksinasi rutin secara menyeluruh, termasuk vaksinasi awal dan vaksinasi selanjutnya.
Imunisasi dilakukan dengan pemberian vaksin. Vaksin diberikan melalui suntikan atau tetes oral ke dalam mulut dan dirancang untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi terhadap penyakit.
Penting untuk dicatat dan dipahami bagi orangtua, vaksinasi pada anak begitu penting bagi kesehatannya. Mari simak deretan manfaat penting vaksin pada anak.
Banyak orangtua mungkin khawatir tentang keamanan vaksin, tetapi faktanya, setiap vaksin yang memiliki izin resmi telah melalui proses pengujian yang ketat sebelum diberikan kepada masyarakat.
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya, dan bahkan setelah dirilis, vaksin terus diawasi secara ketat oleh para ahli untuk memastikan tidak ada efek samping berbahaya.
Memang, ada beberapa kasus vaksin yang memiliki efek samping serius tetapi itu jarang terjadi.
Dengan penanganan yang profesional dan pengawasan para ahli, orangtua dapat merasa yakin bahwa vaksin yang diberikan pada anak-anak mereka sudah melalui uji kualitas yang sangat ketat.
Vaksinasi berperan sebagai pelindung utama anak dari penyakit-penyakit serius dan menular seperti difteri, campak, gondong, dan pertussis (batuk rejan). Tanpa vaksinasi, anak-anak, bahkan orang dewasa, akan sangat rentan terhadap infeksi yang bisa berujung pada komplikasi berat atau bahkan kematian.
Jadi, vaksinasi bukan hanya melindungi kesehatan anak, tetapi juga menjaga kesehatan masyarakat dengan mencegah wabah penyakit menular.
Kandungan dalam vaksin telah dirancang khusus dengan dosis yang sangat rendah dan aman. Contohnya, thimerosal, senyawa yang mengandung merkuri, ditambahkan dalam jumlah kecil sebagai pengawet di beberapa vaksin multidosis untuk mencegah kontaminasi.
Meskipun terdengar mengkhawatirkan, kenyataannya kita sudah terpapar merkuri setiap hari dalam jumlah kecil melalui makanan laut, susu, dan produk lain, dan tidak ada bukti bahwa jumlah thimerosal dalam vaksin bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Oleh karena itu, kekhawatiran tentang kandungan vaksin umumnya tidak beralasan, karena dosisnya telah diatur untuk menjaga keamanan penerima vaksin.
Jadwal vaksinasi anak yang ramai dan padat bisa jadi suatu kendala. Dengan melangsungkan pemberian beberapa vaksin sekaligus bukanlah hal yang berbahaya asal masih di bawah pengawasan pihak ahli seperti perawat ataupun dokter.
Salah satu contohnya vaksin untuk difteri, pertussis, dan tetanus sering kali diberikan bersamaan untuk mengurangi rasa sakit akibat suntikan yang berulang.
Pemberian vaksinasi ganda ini bukan hanya menghemat waktu dan uang, tetapi juga mempercepat perlindungan kesehatan anak-anak kita. Tubuh anak-anak juga memiliki kemampuan luar biasa untuk mengenali antigen-antigen baru, bahkan dalam situasi sehari-hari seperti makan atau ketika terpapar bakteri di lingkungan sekitar sehingga pemberian vaksin yang lebih dari satu sekaligus tetap aman.
Banyak yang beranggapan kebersihan dan sanitasi yang baik sudah cukup untuk menghentikan penyebaran penyakit menular, tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar.
Penyakit seperti difteri, campak, gondong, dan polio pernah hampir sepenuhnya hilang, tetapi kembali muncul karena penurunan tingkat vaksinasi.
Ketika anak-anak dan orang dewasa tidak lagi diberikan vaksin, penyakit yang sebenarnya bisa dicegah ini memiliki peluang besar untuk kembali menyebar dan menimbulkan wabah.
Vaksinasi secara merata adalah salah satu cara efektif untuk memastikan bahwa penyakit-penyakit berbahaya ini tidak muncul kembali, melindungi kesehatan seluruh generasi mendatang. (berbagai sumber/Z-1)
PELAKSANAAN imunisasi kejar Japanese Encephalitis (JE) dinilai penting sebagai upaya melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
Menteri Kesehatan AS Robert F. Kennedy Jr. memecat 17 anggota Komite Penasihat Praktik Imunisasi (ACIP), dengan alasan konflik kepentingan.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
IMUNISASI anak wajib diberikan pada bayi baru lahir hingga individu usia 18 tahun. Kementerian Kesehatan mewajibkan vaksinasi pada anak untuk melindungi buah hati
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
PENULARAN difteri di Jawa Barat menjadi perhatian dari Universitas Airlangga. Lima pulau terbesar di Indonesia dengan kasus difteri tertinggi adalah Jawa dengan 474 kasus dan 26 kematian.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
Jika anak dalam kondisi yang prima tanpa adanya masalah pada saluran pencernaan dan dapat tumbuh serta berkembang dengan baik, pemberian probiotik tidak perlu harus rutin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved