Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
HAND, Foot, and Mouth Disease (HFMD) adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak berusia 5-10 tahun. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat melalui kontak langsung dengan penderita atau permukaan yang terkontaminasi.
Virus penyebab HFMD juga sangat mudah menjangkiti anak-anak karena mereka sering beraktivitas di luar ruangan, seperti bermain dengan teman, pergi ke sekolah, atau berada di tempat penitipan anak.
Gejala awal HFMD biasanya meliputi flu, demam, sariawan, dan ruam pada tangan dan kaki, yang sering kali diikuti dengan hilangnya nafsu makan. Salah satu virus utama penyebab HFMD adalah Enterovirus 71 (EV71), yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan peningkatan kasus HFMD di semua provinsi pada awal 2024, dengan total kurang lebih 6.000 kasus. Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) mencatat 27.417 kasus suspek HFMD terjadi sepanjang tahun ini. Data tersebut menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak, orang dewasa juga dapat terinfeksi dan menularkan virus ini.
Namun, tidak perlu khawatir. Vaksinasi EV71 kini menjadi solusi efektif untuk mengurangi penularan dan dampak HFMD.
Vaksin Enterovirus 71 (EV71) adalah vaksin yang diimpor langsung dari Tiongkok, dengan formula yang hampir sama dengan vaksin Sinovac. Vaksin ini telah mendapatkan sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga dapat memberikan perlindungan spesifik bagi anak-anak terhadap infeksi enterovirus.
“Vaksin ini adalah vaksin inaktif yang dirancang untuk melawan salah satu varian virus penyebab HFMD. Karena formula vaksinnya mirip dengan Sinovac, para ibu tidak perlu khawatir, asalkan tetap memastikan suhu tubuh anak diukur dari kepala, bukan ketiak,” jelas Dokter Spesialis Anak, dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A, pada Rabu (6/11) di Habitate Jakarta.
Lebih lanjut, dr. Kanya menjelaskan bahwa vaksin EV71 diberikan dalam dua dosis, dengan jeda satu bulan antara penyuntikan. Vaksin ini direkomendasikan untuk bayi berusia 6 bulan hingga anak-anak berumur 3 tahun.
Efek samping dari vaksin EV71 umumnya ringan dan mirip dengan vaksinasi lainnya, seperti kemerahan atau nyeri di lokasi suntikan, serta demam ringan. Efek samping serius sangat jarang terjadi, dan risikonya jauh lebih kecil dibandingkan dengan potensi komplikasi HFMD yang dapat bertambah parah jika tidak diobati.
"Orang tua tidak perlu khawatir tentang efek samping, karena vaksin ini memiliki tingkat keamanan yang sama seperti vaksin lainnya. Anak yang belum terinfeksi virus EV71 sangat disarankan untuk divaksin guna memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah penularan virus ini," tambah dr. Kanya.
Saat ini, vaksin EV71 belum tersedia di semua rumah sakit atau fasilitas kesehatan umum. Vaksin ini hanya dapat ditemukan di beberapa rumah sakit dan klinik tertentu karena stoknya yang masih terbatas. Oleh karena itu, penting untuk memastikan ketersediaan vaksin di fasilitas kesehatan yang akan dikunjungi.
Dengan adanya vaksin EV71, diharapkan penyebaran HFMD di Indonesia dapat berkurang, mengingat penyakit ini dapat menular melalui droplet, feses, atau benda yang terkontaminasi dari orang yang terinfeksi. (Z-10)
Sumber
Hantavirus bisa menginfeksi dan menimbulkan penyakit berat pada manusia di seluruh dunia. Hantavirus dapat menular kepada manusia melalui interaksi dengan hewan pengerat seperti tikus
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Tuberkulosis (TBC) masih terus menjadi tantangan kesehatan global yang memerlukan perhatian serius.
Mencium bayi memang menggoda, tetapi kebiasaan ini bisa berisiko bagi kesehatan mereka.
Orang tua perlu berhati-hati mengajak anak berlibur ke tempat umum agar tidak tertular penyakit seperti cacar air dan gondongan yang merebak di sejumlah wilayah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved