Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SEBAGAI masyarakat Indonesia yang terkenal dengan kekayaan kuliner, kita memiliki berbagai cara unik menikmati hidangan.
Salah satu nostalgia kuliner yang mungkin akrab bagi banyak orang adalah mie yang disajikan dalam wadah plastik, terutama di lapak pedagang kaki lima.
Namun, dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan, muncul pertanyaan: apakah aman mengonsumsi mie yang direbus dalam plastik?
Mie dalam wadah plastik sering menjadi pilihan praktis dan ekonomis, terutama bagi mereka yang sibuk. Namun, kenikmatan ini menyimpan potensi risiko kesehatan yang tidak bisa diabaikan.
Meskipun plastik yang digunakan terlihat stabil dan tahan panas, penelitian menunjukkan bahwa tidak semua plastik aman untuk dipanaskan.
Salah satu kekhawatiran utama adalah keberadaan bahan kimia berbahaya seperti bisphenol A (BPA) dan ftalat, yang bisa larut ke dalam makanan saat plastik dipanaskan.
Laura Vandenberg, profesor ilmu kesehatan lingkungan, menjelaskan bahwa risiko ini meningkat ketika plastik terkena panas.
Walaupun beberapa kemasan mungkin bebas dari BPA, banyak yang masih mengandung senyawa kimia serupa yang berpotensi membahayakan kesehatan.
Perdebatan mengenai bahaya BPA sudah berlangsung lama.
Sejumlah organisasi, seperti The Endocrine Society, mengingatkan bahwa senyawa ini dapat mengganggu hormon dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti kanker, diabetes, dan obesitas.
Di sisi lain, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) serta Otoritas Keamanan Pangan Eropa menyatakan bahwa BPA aman selama masih dalam batas yang ditetapkan.
Perbedaan pandangan ini muncul karena keterbatasan penelitian.
Para ilmuwan sering kali bergantung pada studi hewan dan model matematika untuk memperkirakan dampak BPA pada manusia, yang hasilnya bisa kurang dapat diandalkan.
Tanpa bukti yang pasti, sulit menentukan secara tepat tingkat risiko yang ditimbulkan.
Sebagai konsumen, kita perlu waspada dalam memilih makanan yang kita konsumsi.
Mie yang dimasak dalam plastik mungkin menggugah selera, tetapi paparan bahan kimia berbahaya dapat berdampak buruk pada kesehatan dalam jangka panjang.
Dengan mempertimbangkan ketidakpastian ini, sebaiknya kita menghindari konsumsi mie yang direbus dalam plastik. (Z-10)
Sumber:
Tindakan cepat dan tepat dapat membuat perbedaan signifikan dalam penanganan kecelakaan pada anak.
SAAT bayi tertidur tak jarang orangtua tidur di samping bayinya. Banyak orangtua yang memilih tidur bersama bayinya untuk memudahkan menyusui di malam hari.
MENGASUH bayi yang baru lahir memang menantang. Ada beberapa alat untuk meringankan pengasuhan bayi sehari-hari, seperti salah satunya baby bouncer.
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) memperkirakan kasus (diabetes melitus) DM tipe 1 pada anak usia 12 hingga 18 tahun meningkat saat ini dengan kenaikan mencapai 70%.
Sebagian dari kita mungkin pernah membawa ponsel atau buku ke toilet, berharap memanfaatkan waktu untuk membaca artikel atau sekadar menggulir media sosial.
Memasak mie instan dengan air mentah dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang serius. Oleh karena itu, selalu pastikan untuk menggunakan air bersih dan aman
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved