Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

KLHK dan BMKG Bakal Bersinergi untuk Sinkronisasi Data Emisi Gas Rumah Kaca

Atalya Puspa
15/10/2024 22:35
KLHK dan BMKG Bakal Bersinergi untuk Sinkronisasi Data Emisi Gas Rumah Kaca
Suasana kawasan industri di Kota Cilegon, Banten, Senin (12/8/2024).(ANTARA/Angga Budhiyanto)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan berkoordinasi terkait dengan data tingkat emisi. Hal itu dilakukan guna menghasilkan data yang kredibel untuk bahan merancang pembangunan hijau ke depan yang lebih baik. 

"Intinya saling menguatkan dan tidak dua kali bekerja. Kami menekankan saat kita bicara regulasi ada satu mandat terkait satu data gas rumah kaca. Ini salah satu sistem yang sudah kita kembangkan dan salah satu sistem ini bagaimana perdagangan karbon dilakukan nantinya harus terdaftar dalam sistem yang sudah kita buat," kata Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring Pelaporan Verifikasi KLHK Hari Wibowo dalam acara Climate and Air Quality Fair 2024, Selasa (15/10). 

Menurut dia, saat ini sudah banyak regulasi mengenai perubahan iklim dan pengendalian emisi gas rumah kaca. Berbagai perjanjian internasional pun telah dibentuk, mulai dari Paris Agreement hingga Amandemen Kigali. Dari aturan-aturan tersebut, yang perlu diperkuat ialah kolaborasi. 

"Bicara soal NDC, bagaimana target tadi tercapai, kemudian untuk mendorong target tercapai ada skema yang kita kebangkan, nilai ekonomi karbon dan itu sudah kita lakukan. Kemudian tantangan berikutnya soal transparansi, karena semua data agar kredibel harus ada upaya data itu diperoleh seperti apa," kata dia. 

Dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) sendiri, pemerintah akan menyusun target yang lebih ambisius dalam penurunan emisi gas rumah kaca yang akan berlaku untuk 2030-2035. 

Beberapa hal yang diperbaharui ialah pengendalian senyawa HFC, dan memasukkan blue carbon dalam instrumen penurunan emisi gas rumah kaca. "Jadi di sini sudah ada skenarionya akan seperti apa, balik lagi ujungnya adalah bagaimana data dan inovasi apa yang nantinya akan kita lakukan saat kita perlu menggunakan data dimaksud," pungkas dia. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya