Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KEMENTERIAN Kesehatan mengecek warga suku Badui Dalam yang diduga meninggal akibat tuberkulosis atau TB. Pengecekan dilakukan guna mencegah penularan atau wabah TB di area warga yang berada di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, tersebut.
"Kita sudah menerjunkan tim ke lapangan untuk mengecek warga Badui meninggal dunia akibat TB itu," kata Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes, Anas Maruf, saat dihubungi di Lebak, Banten, Sabtu, (12/10).
Anas mengatakan Kemenkes berkomitmen untuk menemukan kasus TB sebanyak-banyaknya. Dengan begitu terapi pengobatan dan langkah untuk mencegah penyebaran bisa dilakukan dengan lebih maksimal.
Baca juga : Tuberkolusis hingga Rokok, Masalah Kesehatan Paru Harus Mendapat Perhatian Khusus dari Pemerintah Mendatang
Penemuan kasus TB dilakukan oleh Dinas Kesehatan daerah juga rumah sakit, klinik, puskesmas hingga relawan. Jika mereka terindikasi positif dipastikan menjalani pengobatan selama 6-12 bulan dengan melibatkan Pengawas Minum Obat (PMO).
Pihaknya mengatakan, kemungkinan warga Badui Dalam yang meninggal karena tidak mendapatkan obat TB dari puskesmas dan Dinkes Lebak.
"Kami menjamin semua penderita TB yang positif dipastikan mendapatkan pengobatan gratis. Karena itu, kasus
kematian di Badui , apa penyebabnya itu," katanya menjelaskan.
Baca juga : Kasus Tuberkulosis Anak Naik Dua Kali Lipat Dibanding 2021
Plh Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Budi Mulyanto, mengatakan pihaknya permohonan obat TB itu harus dari
Puskesmas Cisimeut yang mendistribusikanya jika ditemukan kasus positif TB. Sebab, puskesmas itu tidak memiliki stok obat TB dan pendistribusian harus dan Dinkes.
"Kita siap untuk pendistribusian obat TB setelah puskesmas setempat meminta permohonan obat itu," katanya.
Sementara itu, Ketua Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan Sanadi (16) warga Badui Dalam positif menderita TB. Ia didiagnosa setelah diperiksa dengan mengambil sampel sputum.
Pemeriksaan kesehatan itu dilakukan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Serang dan mahasiswa Fakultas
Kedokteran Unjani Bandung pada 9 September 2024 dengan mendatangi kawasan Badui Dalam. (Z-9)
Keputusan pembekuan akun praktik BPJS dr Piprim Basarah Yanuarso di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menuai pro dan kontra di tengah publik.
Kasus cacingan terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, Kemenkes melakukan penyelidikan dan pecegahan agar kasus serupa tidak terjadi pada anak lain
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melontarkan kecaman keras atas insiden kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, di RSUD Sekayu
Kemenkes menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mempercepat penanggulangan DBD yang setiap tahun masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat.
Kemenkes mengatakan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Sekolah akan digelar setiap setahun sekali, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Kasus TB di Kota Tasikmalaya setiap tahun angkanya terus meningkat.
WAKIL Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menempati posisi kedua di dunia dalam jumlah kasus Tuberkulosis (Tb), setelah India.
Ekstrak daun pegagan sebagai suplemen pendamping dalam proses pengobatan TB, selain meningkatkan fungsi hati, juga menurunkan biomarker inflamasi serta meningkatkan status gizi pasien.
Indonesia mencatatkan angka kematian akibat tuberkulosis atau TB sebesar 134 ribu jiwa per tahun atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit.
Masyarakat diajak untuk tidak ragu dan malu melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas jika memiliki gejala kasus TB sebab penyakit tersebut bisa disembuhkan.
Akibat penyakit tersebut 15 orang meninggal dunia sebelum mendapatkan pengobatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved