Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PERNIKAHAN bukan hanya soal merencanakan pesta dan menyusun rencana hidup bersama, tetapi juga mempersiapkan masa depan yang sehat. Dalam persiapan menuju kehidupan berkeluarga, penting untuk tidak hanya fokus pada aspek finansial dan emosional saja, tetapi juga kesehatan fisik terutama bagi pasangan yang merencanakan memiliki anak di masa depan.
Salah satu langkah penting dalam memastikan kesehatan keluarga yang optimal adalah dengan mendapatkan vaksinasi yang tepat sebelum menikah. Beberapa vaksin dapat membantu melindungi Anda dan pasangan dari penyakit menular yang berisiko tinggi, serta memberikan perlindungan bagi calon anak Anda.
Berikut 3 jenis vaksin yang penting untuk diketahui dan dipertimbangkan sebelum menikah:
Baca juga : Ini 3 Vaksin yang Wajib Dilakukan Sebelum Nikah
1. HPV (human papillomavirus)
Virus HPV adalah virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, di antaranya kanker serviks, kutil kelamin, dan kanker anus. Virus ini dapat menular dari kontak langsung dan hubungan seksual.
Maka dari itu, idealnya vaksin ini diberikan kepada perempuan yang belum berhubungan intima sebelum menikah. Laki-laki juga di sarankan untuk mendapatkan vaksin HPV ini agar mencegah tertular virus dari pasangannya. Pemberian vaksin setelah seseorang terinfeksi virus, dinilai kurang efektif.
Baca juga : Justin Timberlake Rayakan Ulang Tahun Pernikahan ke-12 Bersama Jessica Biel di Tengah Tur Dunia
2. MMR (measles, mumps, rubella)
Campak, gondongan, dan rubella adalah tiga penyakit yang sangat menular, namun bisa dicegah dengan vaksin. Vaksin MMR merupakan vaksin kombinasi yang melindungi Anda dari ketiga penyakit tersebut. Vaksin ini sangat penting terutama bagi Ands ysng ingin segera memiliki momongan.
Bila perempuan yang sedang hamil terjangkit salah satu penyakit tersebut, maka berisiko mengalami keguguran atau cacat pada bayi yang dilahirkan. Waktu terbaik untuk mendapatkan vaksin MMR adalah sebelum merencanakan kehamilan. Setelah mendapati vaksin Anda dan pasangan juga perlu menunda kehamilan selama tiga bulan.
Baca juga : AS Kembangkan Vaksin untuk Perkuat Pertahanan Melawan Kasus Flu Burung
Vaksin ini tidak dianjurkan kepada perempuan yang sedang mengandung, karena mungkin akan membahayakan janin tengah dikandung.
3. Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati dan bisa menyebabkan penyakit serius, seperti sirosis atau kanker hati. Virus ini dapat menyebar melalui pemakaian barang pribadi bersama, seperti sikat gigi dan pisau cukur. Tak hanya itu, kontak darah atau cairan tubuh, seperti saat berhubungan intim juga jadi penyebab virus ini di tularkan.
Baca juga : Siapkan Vaksin Flu Burung, AS Gelontorkan $72 Juta untuk Produsen Vaksin
Vaksin hepatitis B merupakan bagian dari program imunisasi dasar untuk bayi yang diberikan sejak lahir, hingga usia lima tahun. Meskipun demikian, sangat disarankan bagi Anda untuk tetap menjalani vaksinasi hepatitis B sebelum menikah sebagai langkah pencegahan yang penting.
Vaksinasi sebaiknya menjadi bagian dari persiapan pernikahan bagi setiap calon pengantin. Dengan melakukannya, kamu dan pasangan bisa menjaga kesehatan dengan lebih baik, serta memulai kehidupan pernikahan dengan rasa aman dan nyaman.
Persiapan pernikahan bukan hanya soal memilih gaun dan tempat pernikahan, tetapi juga mempersiapkan masa depan yang sehat bersama pasangan. Vaksinasi sebelum menikah adalah langkah penting yang sering kali terlupakan, padahal hal ini dapat melindungi Anda dan keluarga dari berbagai penyakit menular yang berisiko. Selain itu, vaksinasi yang tepat dapat memberikan ketenangan pikiran, baik untuk Anda maupun pasangan, serta calon anak Anda di masa depan.
Jadi, sebelum Anda mengucapkan "I do," pastikan Anda dan pasangan sudah mendapatkan vaksinasi yang diperlukan untuk melindungi kesehatan bersama. (Alodokter/Z-3)
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Selain vaksin primer, yang wajib diberikan, orangtua juga bisa mempertimbangkan memberikan vaksinasi tambahan, misalnya vaksin influenza.
Di dua lokasi uji coba yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Banjar, cakupan vaksin PCV1 untuk pencegahan pneumonia meningkat.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved