Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
WILAYAH Sukabumi diguncang gempa berkekuatan 4,5 magnitudo pada Rabu (2/10). Terkait itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan hingga pukul 08.44 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan, gempa itu terletak pada koordinat 7.35 LS dan 106.49 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 40 km Barat Daya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 36 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif," ucap Daryono.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Simpenan, Ujung Genteng, Tegalbuleud dengan Skala Intensitas IV MMI, di Kalibunder dengan Skala Intensitas III - IV MMI, di CIkakak, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Bayah, Panggarangan, Malingping dengan Skala Intensitas III MMI, di Rangkasbitung dengan Skala Intensitas II - III MMI, di Kecamatan Kabandungan dengan Skala Intensitas II MMI.
"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," pungkas dia. (Z-9)
Gempa Sukabumi tersebut berada di kedalaman 13 kilometer. Menurut BMKG Jawa Barat, gempa bumi ini terjadi akibat aktivitas sesar aktif.
Gempa bumi magnitudo 5,6 di Sukabumi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Gempa tidak berpotensi tsunami
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa bumi tersebut terjadi sekira pukul 17:14 WIB.
Patahan yang masih aktif di wilayah Sukabumi antara lain Sesar Cimandiri dan Cipamingkis. Sesar tersebut berada di wilayah darat.
Tidak ada murid maupun warga yang tertimpa material benteng karena aktivitas sekolah diliburkan. Kejadian itu pun sudah dilaporkan kepada Dinas Pendidikan.
Warga DKI Jakarta dan sekitarnya yang beraktivitas di ibu kota diimbau waspada akan adanya hujan pada hari ini, Kamis 10 Juli 2025.
Dari 15 wilayah tersebut beberapa diantaranya diprakirakan akan diguyur hujan seharian, dari pagi hingga sore menjelang malam hari.
Daerah pertemuan angin atau konferensi juga berpotensi terbentuk di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Natuna bagian utara, perairan utara Maluku Utara, Papua
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan potensi hujan ini diperkirakan akan bergeser ke wilayah tengah dan timur Indonesia pada periode 10 hingga 12 Juli 2025.
Penduduk DKI Jakarta dan juga warga di sekitarnya yang berkegiatan di ibu kota diminta kembali waspada. Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, sejumlah wilayah Jakarta diperkirakan hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Rabu, 9 Juli 2025. Sebanyak 38 kota besar di Indonesia diprediksi mengalami cuaca beragam
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved