Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
WILAYAH Sukabumi diguncang gempa berkekuatan 4,5 magnitudo pada Rabu (2/10). Terkait itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan hingga pukul 08.44 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan, gempa itu terletak pada koordinat 7.35 LS dan 106.49 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 40 km Barat Daya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 36 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif," ucap Daryono.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Simpenan, Ujung Genteng, Tegalbuleud dengan Skala Intensitas IV MMI, di Kalibunder dengan Skala Intensitas III - IV MMI, di CIkakak, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Bayah, Panggarangan, Malingping dengan Skala Intensitas III MMI, di Rangkasbitung dengan Skala Intensitas II - III MMI, di Kecamatan Kabandungan dengan Skala Intensitas II MMI.
"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," pungkas dia. (Z-9)
Gempa Sukabumi tersebut berada di kedalaman 13 kilometer. Menurut BMKG Jawa Barat, gempa bumi ini terjadi akibat aktivitas sesar aktif.
Gempa bumi magnitudo 5,6 di Sukabumi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Gempa tidak berpotensi tsunami
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa bumi tersebut terjadi sekira pukul 17:14 WIB.
Patahan yang masih aktif di wilayah Sukabumi antara lain Sesar Cimandiri dan Cipamingkis. Sesar tersebut berada di wilayah darat.
Tidak ada murid maupun warga yang tertimpa material benteng karena aktivitas sekolah diliburkan. Kejadian itu pun sudah dilaporkan kepada Dinas Pendidikan.
BMKG mengaitkan gempa terbaru di Bekasi dengan aktivitas Sesar Baribis—sumber gempa yang sama dengan gempa merusak Karawang, Jawa Barat, pada 1862
Bibit Siklon Tropis 93W terpantau di perairan timur Filipina. Sementara itu, Siklon Tropis Kajiki terlihat di Laut Cina Selatan, sebelah timur laut Vietnam
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 25 Agustus 2025.
BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami cuaca ekstrem. Berikut prakiraan cuaca di sejumlah daerah, Minggu, 24 Agustus 2025.
Masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya yang berencana menghabiskan akhir pekan di ibu kota diminta waspada terhadap kondisi cuaca hari ini.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah, cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved