Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UNIT Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Tangsel terus berupaya memberikan konseling dan pendampingan bagi anak-anak korban penculikan yang juga disertai pencabulan. Kepala UPTD PPA Tangsel, Tri Purwanto, menjelaskan bahwa lembaganya memiliki tanggung jawab untuk mendampingi korban dalam proses hukum dan memberikan layanan konseling psikologi bagi korban serta keluarga yang terdampak dari kasus ini.
"UPTD PPA sesuai dengan tupoksi, selain mendampingi korban dalam proses hukum, juga memberikan layanan konseling psikologi bagi korban dan keluarga yang mendapat dampak dari kasus ini," kata Tri kepada Media Indonesia, Jumat (27/9).
Kasus penculikan anak terbaru di Tangsel terjadi pada Senin, 24 September 2024. Korbannya adalah seorang siswi SDN di wilayah Ciputat berinisial AN yang berusia 9 tahun. Pelaku penculikan beraksi dengan modus berpura-pura bahwa sang ibu korban mengalami kecelakaan dan mengajaknya pulang bersama. AN terbujuk dan mengikuti pelaku dengan sepeda motor ke arah Pamulang. Pada malam harinya, sekitar pukul 22.00 WIB, AN dipulangkan pelaku di dekat lokasi penjemputannya.
Baca juga : Ini Caraku Berhati-Hati Penculikan
Terkait penculikan AN, pihak kepolisian berhasil meringkus seorang pria berinisial DG yang ditangkap di Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, pada Rabu malam (25/9). Dari hasil pemeriksaan, DG teridentifikasi sebagai pelaku penculikan anak dalam dua kasus sebelumnya. Kasus penculikan juga terjadi di wilayah Kelurahan Jombang, Ciputat, dan Kelurahan Bambu Apus, Pamulang.
“Menurut pengakuan pelaku, DG, membenarkan dia melakukan penculikan di dua Tempat Kejadian Perkara atau TKP,” kata Wakapolres Tangsel, Kompol Rizkyadi Saputro, kepada wartawan, Jumat (27/9). Pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terhadap pelaku DG.
Sebelumnya, kasus penculikan anak juga terjadi di Jelupang, Tangsel, dan pelakunya telah berhasil diamankan oleh kepolisian. Mengenai pelaku DG yang berdomisili di RT 08 RW 04, Kelurahan Kedaung, Pamulang, tetangganya, Dar, mengonfirmasi.
"Ya betul, pelaku itu rumahnya dekat rumah RT Maymunah area pangkalan ojek. Seingat saya, pelaku diduga pernah dipenjara karena melakukan pelecehan anak kecil. Sepertinya pelaku punya perilaku kurang normal atau bahasa gaulnya agak 'kurang separo,'" ungkap Dar, tetangga pelaku DG. (Bay)
SEORANG remaja berusia 12 tahun menjadi korban penculikan dan penyiksaan di kawasan Hertasning, Makassar, Sulawesi Selatan.
KASUS parental abduction atau penculikan anak oleh orangtua bukan hal yang jarang terjadi. Dari waktu ke waktu kasus parental abduction kerap terjadi dan berdampak buruk bagi anak.
ATURAN soal penculikan anak oleh orangtua atau parental abduction sebenarnya sudah jelas ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai tindak pidana penculikan.
ISU penculikan anak oleh salah satu orangtua atau parental abduction mungkin belum begitu familiar dan banyak dibahas di Indonesia. Namun, kasusnya sebenanrnya bukan tak sering terjadi.
SEORANG penculik anak berinisial IWS (30) asal Kecamatan Seraya Karangasem Bali melakukan penculikan terhadap seorang siswa SD berinisial I (11 tahun) yang sekolah di SD Harapan, Denpasar.
Aliansi Masyarakat Toba menyampaikan agar Pemkab Toba, terutama Bupati dan Sekda memberi perhatian yang serius agar ASN yang berada di lingkungan Pemkab Toba dapat bekerja dengan nyaman.
Penyidik masih mendalami status senjata api milik pelaku. Otak pelaku dalam kasus ini, Doni, tidak memiliki pekerjaan tetap
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved