Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Apa Itu Hari Kontrasepsi Sedunia? Maksud, Tujuan, dan Sejarahnya

Nur Amalina
26/9/2024 08:55
Apa Itu Hari Kontrasepsi Sedunia? Maksud, Tujuan, dan Sejarahnya
Hari Kontrasepsi Sedunia yang diperingati setiap 26 September bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi. (freepik)

HARI Kontrasepsi Sedunia yang jatuh setiap 26 September adalah momen penting dalam kalender kesehatan global. Selama 15 tahun terakhir, hari ini diperingati secara internasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kontrasepsi dan perencanaan keluarga. 

Berbagai organisasi kesehatan lokal maupun global berkumpul untuk menyuarakan pesan-pesan edukatif tentang kontrasepsi, dengan fokus khusus pada generasi muda.

Makna dan Tujuan Hari Kontrasepsi Sedunia

Kontrasepsi adalah alat penting dalam kesehatan reproduksi yang memungkinkan seseorang untuk merencanakan kapan atau apakah mereka ingin memiliki anak. Istilah "kontrasepsi" berasal dari kata "kontra" yang berarti melawan, dan "konsepsi" yang merujuk pada proses pembuahan dalam rahim. 

Baca juga : Komisi IX: Aturan Kontrasepsi di Sekolah Ditafsirkan Legalkan Seks Bebas

Metode kontrasepsi mencakup berbagai jenis, seperti pil kontrasepsi oral, implan, suntikan, koyo, cincin vagina, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), kondom, sterilisasi pria dan perempuan, serta metode alami seperti penarikan dan kesadaran kesuburan.

Tujuan utama Hari Kontrasepsi Sedunia adalah untuk menyebarkan informasi yang akurat secara luas mengenai berbagai pilihan kontrasepsi. Hal ini penting bagi siapa saja, terutama kaum muda, untuk memahami perencanaan keluarga, kesehatan reproduksi, serta bagaimana kontrasepsi dapat memberikan kendali penuh atas keputusan untuk memiliki anak secara sadar dan bertanggung jawab.

Sejarah Hari Kontrasepsi Sedunia

Hari Kontrasepsi Sedunia pertama kali diperingati tahun 2007. Sepuluh organisasi keluarga berencana di seluruh dunia menyatukan suara mereka untuk menyatakan bahwa kontrasepsi adalah hak dasar bagi semua orang, memberikan mereka kendali atas keputusan kapan dan apakah mereka ingin memiliki anak.

Baca juga : Wapres Tegaskan Aturan Kontrasepsi Hanya untuk Remaja yang Sudah Menikah

Kampanye ini terus berkembang dan didukung berbagai lembaga internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berbagai organisasi non-pemerintah yang berfokus pada kesehatan reproduksi dan hak-hak keluarga.

Salah satu tokoh yang sering dikutip dalam perayaan ini adalah mendiang Dr. Nafis Sadik, mantan direktur eksekutif  Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA). Pada tahun 1994, Dr. Sadik menyatakan, "Keluarga yang sehat tercipta karena pilihan, bukan karena kebetulan." 

Ungkapan ini mencerminkan pentingnya akses universal terhadap alat kontrasepsi sebagai cara untuk menciptakan keluarga yang direncanakan dan sehat.

Baca juga : MUI Minta Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi Diperjelas

Hari Kontrasepsi Sedunia memiliki peran yang sangat penting sebagai sarana untuk menyebarkan informasi yang luas dan akurat mengenai pentingnya alat kontrasepsi bagi kesehatan seksual dan reproduksi. Dalam peringatan ini, berbagai seminar, kampanye, dan kegiatan lainnya diselenggarakan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan seksual dan reproduksi.

Hari Kontrasepsi Sedunia juga menekankan bahwa keputusan untuk memiliki anak harus didasarkan pada pengetahuan dan kesadaran, bukan semata-mata kebetulan. 

Dengan dukungan dari lembaga internasional seperti PBB, peringatan ini menjadi bagian penting dalam upaya global untuk memastikan akses yang adil dan merata terhadap perawatan kesehatan reproduksi, sehingga setiap individu dapat memiliki kendali penuh atas masa depan keluarga mereka. (PACE Hospitals/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya