Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

​​​​​​​Maturitas Perusahaan Farmasi Perlu Ditingkatkan Untuk Turunkan Harga Obat di Pasaran

Devi Harahap
24/9/2024 17:21
​​​​​​​Maturitas Perusahaan Farmasi Perlu Ditingkatkan Untuk Turunkan Harga Obat di Pasaran
Ilustrasi: Petugas menata barang bukti hasil penindakan produk obat dan makanan ilegal saat rilis di Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),(ANTARA FOTO/Fauzan)

 

KEPALA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar menjelaskan sistem kedewasaan atau maturitas untuk menilai tingkat kualitas produksi obat pada industri farmasi perlu terus didorong dalam rangka meningkatkan proses produksi, distribusi hingga penjualan yang akan berdampak pada harga jual obat di pasaran.

Baca juga : Ini Fakta Klorokuin, Eks Obat Covid-19 yang Dianggap Berbahaya

“Harga obat selama ini dianggap mahal karena kita impor bahan lalu harganya naik, tapi semata-mata karena faktor itu, ternyata ada faktor lain. Hubungannya dengan faktor maturitas ini tentu kita berasumsi dengan peningkatan maturitas dari seluruh farmasi, industri farmasi kita masuk ke level tertinggi, maka akan berdampak lebih besar pada produksi termasuk harga obat,” katanya pada Acara ‘Focus Group Discussion dan Penggalangan Komitmen Maturitas Industri Farmasi di Jakarta pada Selasa (24/9).

Taruna memaparkan jika produksi obat pada perusahaan farmasi semakin meningkat maka harga akan turun sesuai teori ekonomi pasar. Namun jika perusahaan farmasi memproduksi dalam bentuk terbatas akan berdampak pada kenaikan harga.

“Bagaimana caranya supaya produksinya meningkat? Bukan hanya untuk pasar dalam negeri, tapi bagaimana menggarap pasar luar negeri. Pasarnya meningkat, jumlah harus dibuat lebih banyak. Kalau (produksi obat) lebih banyak, harganya turun. Itu logika yang paling masuk akal, logika dagangnya,” tuturnya.

Baca juga :  Efek Penggunaan Dexamethasone dan Hydroxychloroquine untuk Covid

Saat ini, BPOM tengah fokus untuk mempermudah perusahaan farmasi di Tanah Air menuju mancanegara dengan menguatkan posisi BPOM di dunia melalui beberapa indikator salah satunya memperkuat WHO Listed Authority yang saat ini masih dalam level 3.

“Badan pengawas obat dan makanan harus menjadi terpandang di dunia global dunia internasional, pertama lewat WHO atau World Health Organization, List Authority, memang itu list yang tertinggi, Badan POM akan masuk juga ke maturitas level tertinggi, level 4 dalam bidang obat. Dan kalau kita sudah masuk, kita optimis tahun depan,” tuturnya.

Taruna mengaku saat ini proses akreditasi tersebut masih berjalan hingga November mendatang. Setelah proses tersebut selesai, WHO akan memberi penilaian.

Baca juga : Tingkatkan Pengawasan Rutin untuk Hindari Cemaran Obat Dampak Putusan Kasus GGAPA

“November ini juga dari WHO akan datang melihat, kita optimis. Jika semua persoalan itu kita penuhi, kita akan masuk ke 30 negara top di dunia. Kita se-level Jepang, Amerika dan sebagainya,” katanya.

Selain itu, BPOM juga mendorong peningkatan PICP-S (Pharmaceutical Inspection Cooperation Scheme) di Indonesia yang saat ini sudah masuk dalam 41 negara untuk mengukur money factoring.

“Kalau kita masuk ke level itu juga dan kita sudah masuk, dua hal ini akan membawa regulator Indonesia menjadi reputasi global. Manfaatnya adalah industri obat yang ingin mengirim ekspor dagang mereka dari luar negeri tidak harus datang ke Indonesia mengecek pabriknya, dia cukup lihat, oh ini sudah maturitas lembaganya sudah diakui sejajar,” ungkapnya.

Hal ini menurut Taruna dapat mengurangi biaya dan lamanya waktu approval untuk bisa dipasarkan di negara tujuan ekspor.

“Itu akan mengurangi dua hal yaitu biaya, karena kalau dia datang ke sini mengecek industri-nya, industri harus bayar sehingga mengurangi biaya. Yang kedua, mengurangi lama waktu jadi perusahaan tidak perlu menunggu berlama-lama untuk keluhan approval-nya di negara-negara tersebut. Dan akhirnya dengan aspek itu, kita optimis tahun depan bisa menggali semuanya,” tandasnya. (Dev/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya