Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MASIH banyak orang tua yang menganggap kental manis sebagai susu dan memberikannya secara rutin kepada anak balita tanpa mengetahui dampaknya. Oleh karena itu, Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat PP Asiyiyah menyelenggarakan sosialisasi gizi yang menyasar kader wilayah Banjarmasin. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) dan menjangkau sekitar 50 kader.
Dalam acara ini digelar sosialisasi mengenai pencegahan stunting dan pemberian edukasi tentang penggunaan kental manis pada balita.
Menurut Wakil Ketua Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah, Chairunnisa, kegiatan ini sangat diperlukan mengingat masih banyaknya orang tua yang kurang memahami penyebab utama stunting, termasuk dampak buruk konsumsi kental manis pada balita. "Dari hasil penelitian kami di berbagai daerah di Indonesia, balita yang diberikan kental manis memiliki risiko stunting yang lebih tinggi," jelasnya.
Baca juga : Kolaborasi Multipihak dan Pendanaan yang Adil Kunci Tercapainya SDGs
Chairunnisa menambahkan, konsumsi kental manis dapat mengurangi nafsu makan balita, yang kemudian berdampak pada kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal. "Kandungan gula yang tinggi dalam kental manis menurunkan nafsu makan anak, sehingga mereka kekurangan gizi, protein, dan nutrisi penting lainnya. Akibatnya, risiko stunting meningkat secara signifikan," tambahnya.
Ia juga menyoroti kesalahpahaman di masyarakat yang sering menganggap kental manis sebagai pengganti susu formula atau ASI, terutama karena harganya yang lebih terjangkau. "Kami berharap kader Aisyiyah bisa terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mencegah stunting, terutama dalam hal memberikan informasi yang benar mengenai penggunaan kental manis pada balita."
Selain edukasi gizi untuk kader, juga dilakukan kunjungan keluarga dengan anak yang mengalami persoalan gizi di wilayah Palembang. Dari lima keluarga yang dikunjungi, keseluruhan balitanya mengkonsumsi kental manis sebagai minuman susu sejak usia 1 tahun. Hal inilah yang berkontribusi terhadap rendahnya kebutuhan gizi anak.
Siti Samah, ibu dari Nur Mutia yang masih berusia 2 tahun mengatakan anak keempatnya itu memiliki berat badan hanya 6,3 kg dan pertumbuhan gigi yang baru dimulai. Mutia berada di bawah garis merah dalam kurva pertumbuhan. "Kakaknya dulu sering minum kental manis, dan Mutia juga pernah dicobakan. Dia minum menggunakan botol, seminggu bisa habis tiga kaleng," aku Siti.
Senada dengan Chairunnisa, Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat, mengungkapkan bahwa dari penelitian yang dilakukan oleh YAICI, 3 dari 5 balita yang terkena stunting ternyata terbukti mengonsumsi kental manis. “Kental manis tidak bisa menggantikan susu formula, apalagi ASI,” tegas Arif menggarisbawahi pentingnya pemahaman masyarakat mengenai hal ini. (H-2)
Program pencegahan dan pengendalian stunting berhasil membawa angka stunting di Jatirejo menjadi 0. 0.
Tinggi badan anak dari keluarga perokok lebih pendek 0,34 cm dibanding anak dari keluarga tidak merokok.
Joko menjelaskan, monitoring ini bukan sekedar ceremonial, tapi menjadi upaya untuk meneguhkan komitmen dan menguatkan sinergi terhadap upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
UNIVERSITAS Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, terus meraih keberhasilan dan prestasi gemilang.
Inovasi ini berangkat dari keprihatinan atas masih tingginya angka kematian ibu, bayi, serta kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Sungai Rumbai pada tahun sebelumnya.
Adapun penyerahan paket PMT yang berisi telur, susu, buah, daging ayam, dan biskuit itu dikemas dalam kegiatan bertajuk ‘Menyapa dan Berbagi PMT’.
PEMERINTAH Provinsi Sulawesi Selatan terus memperkuat komitmennya dalam menanggulangi stunting dan malnutrisi.
WAKIL Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido menyampaikan keprihatinannya atas masih tingginya angka stunting, meski ekonomi daerah menunjukkan tren positif.
Telkom menghadirkan Stunting Hub, sebuah aplikasi inovatif yang bertujuan untuk menekan angka stunting serta mengurangi tingkat rawan pangan
Jaya Negara menekankan untuk memastikan bahwa setiap intervensi yang dilakukan benar-benar tepat sasaran dan efektif dalam menurunkan angka stunting.
Pelindo siap mendukung upaya pemerintah mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)
Kota Bandung pada 2023 telah mendeklarasikan sebagai kota ODF (Open Defecation Free), dengan komitmen mengupayakan peningkatan akses sanitasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved