Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menghindari Kesalahan Diagnosis, Pasien Disarankan Jujur Sampaikan Keluhan

Indriyani Astuti
13/9/2024 21:28
Menghindari Kesalahan Diagnosis, Pasien Disarankan Jujur Sampaikan Keluhan
Ilustrasi.(freepik)



 

PASIEN disarankan untuk tidak malu menyampaikan keluhan kepada dokter. Tujuannya agar dokter dapat menegakkan diagnosis dengan tepat. Demikian disampaikanKetua Komite Mutu dan Keselamatan RSCM/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Hervita Diatri.

 

Baca juga : Cuaca Panas dan Berdebu Picu Kenaikan Pasien ISPA di Bangka

Hervita mengatakan pasien ialah orang yang paling mengetahui tentang kondisi kesehatannya.

 

“Tidak perlu malu saat berkomunikasi dengan tenaga kesehatan guna mendapatkan diagnosis dan terapi yang tepat,” ujarnya.

Baca juga : Bagaimana Kondisi Pasien Pertama Mpox Varian Ganas di Thailand? Berikut Kabar Terkininya

 

Komunikasi antara dokter dan pasien, sambung Hervita, merupakan kunci dalam memastikan keselamatan pasien. Ia menyebut bahwa WHO mencatat kesalahan diagnosis bukan hanya karena keahilian dokter, namun juga kejujuran pasien menyampaikan keluhan. 

 

Baca juga : Opsi Second Opinion Medis di Malaysia Cukup Beragam

Dari penelitian WHO, sambungnya,  kesalahan diagnosis dapat terjadi sebesar 16%. Apabila ada 10 pasien, terang Hervita, sekitar 1-2 pasien menerima diagnosis yang salah.

 

Hervita menyebutkan alasan alasan pasien enggan jujur mengenai kondisinya. Kemungkinan, ujarnya, pasien takut mendengar kabar buruk. 

Baca juga : Ini Karakteristik Ruam yang Kerap Muncul pada Penderita Mpox

 

Ketakutan itu, katanya,  menyebabkan seseorang melakukan diagnosis sendiri (self-diagnosis). Dia mencontohkan,  pasien mengalami sakit kepala. Namun, tidak mengonsultasikannya ke dokter dan menyimpulkan sendiri bahwa itu tumor.

 

"Padahal situasinya belum tentu sama gitu kan. Kan lebih baik kita tahu pun kalau memang betul bad news yang harus kita dengar. Kan siapa tahu kita bisa melakukan terapi," katanya.

 

Ia juga menyampaikan mengenai pentingnya pemahaman masyarakat mengenai kondisi kesehatan mereka seperti alergi yang dimiliki, penyakit keturunan, dan lain-lain.

 

"Sehingga dokter juga akan bisa mencarikan obat yang tidak akan menimbulkan efek samping. Alergi atau komplikasi kepada pasien. Jadi belajar bareng," katanya.

 

Hervita menjelaskan bahwa dokter mempelajari banyak penyakit. Oleh karena itu, keluhan pasien menjadi penting disampaikan untuk diagnosis, cerita pasien, hasil laboratorium, dan data dikelompokkan guna mengetahui secara pasti jenis penyakitnya. (Ant/H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya