Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
DEMENSIA adalah salah satu gangguan neurologis yang sering kali membingungkan dan mempengaruhi kualitas hidup. Istilah ini mencakup sekelompok gejala yang berdampak pada kemampuan kognitif seseorang, seperti memori, berpikir, dan kemampuan berbahasa, hingga mengganggu fungsi sehari-hari.
Meskipun demensia sering dihubungkan dengan penuaan, penyakit ini bukanlah bagian normal dari proses usia lanjut dan dapat memengaruhi tidak hanya penderita tetapi juga keluarga dan orang-orang terdekat.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai demensia, termasuk jenis-jenisnya dan cara-cara untuk menghadapi penyakit ini dengan lebih baik. Simak informasi penting berikut ini.
Baca juga : Jangan Abaikan Gejala Demensia
President of Indonesian Neurological Association dan Ketua PP Perdosni Dodik Tugasworo P menjelaskan bahwa demensia terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu demensia vaskular dan Alzheimer.
“Demensia vaskular mirip dengan stroke, karena gangguan pada pembuluh darah dapat mengakibatkan kerusakan pada otak. Biasanya, pada pencitraan, kita akan melihat bahwa bagian otak yang terkena mengalami pengecilan,” ujarnya.
“Sedangkan Alzheimer memiliki penyebab yang masih dalam tahap penelitian. Demensia ini berkembang secara bertahap, makin lama makin buruk, dan pencegahan menjadi hal yang sangat penting,” lanjut Dodik.
Baca juga : Hipertensi Tak Terkontrol Tingkatkan Risiko Terkena Alzheimer
Dia juga menekankan pencegahan demensia dapat dilakukan dengan cara yang sederhana namun efektif.
“Hal yang paling penting untuk mencegah demensia adalah menjaga pola hidup sehat dan rajin membaca. Penelitian menunjukkan orang yang banyak membaca dan memiliki gaya hidup sehat cenderung lebih baik dalam menjaga kesehatan kognitif mereka,” jelasnya.
Stres adalah faktor lain yang dapat memicu gangguan vaskular dan berkontribusi pada kerusakan aliran darah, yang dapat menyebabkan penyakit seperti stroke dan demensia.
Oleh karena itu, pengelolaan stres juga merupakan aspek penting dalam pencegahan demensia.
Dengan pemahaman dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat lebih siap menghadapi dan mengurangi risiko penyakit demensia. (Z-1)
saat ini dunia sedang memberikan perhatian serius pada virus Lujo (LUJV) dan virus Oropouche (OROV). Untuk itu, pemerintah dan masyarakat perlu mewaspadai hal ini.
Segala sesuatu yang merusak jantung juga bisa menimbulkan masalah hati, seperti virus, konsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan.
Gagal ginjal kini tidak lagi menjadi ancaman eksklusif bagi usia lanjut. Tren terbaru di tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan kasus gagal ginjal pada remaja dan dewasa muda.
BANYAK penyakit akibat kerja saat ini tetapi belum dilaporkan. Karenanya, RS Umum Pekerja diharapkan menjadi menjalankan pelayanan yang cepat, inklusif, dan profesional.
Diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan/atau tidak memproduksi insulin cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.
Indonesia mencatatkan angka kematian akibat tuberkulosis atau TB sebesar 134 ribu jiwa per tahun atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit.
FDA menyetujui tes darah pertama untuk deteksi dini Alzheimer. Diagnosis kini lebih mudah, cepat, dan tanpa prosedur invasif seperti PET scan dan pungsi lumbal.
Kebiasaan tidur larut malam atau begadang terbukti dapat meningkatkan risiko demensia, termasuk Alzheimer.
Lansia di Indonesia menghadapi berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
Menciptakan tes berbiaya rendah dinilai sangat penting karena dapat mempermudah pemeriksaan tahunan untuk penyakit Alzheimer
DOKTER spesialis Kejiwaan Tiur Sihombing mengungkapkan mencegah demensia alzheimer bisa dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas tidur.
alzheimer atau demensia terjadi tidak langsung memunculkan semua gejala, namun bertahap. Demensia merupakan gangguan otak pada lansia yang bisa mempengaruhi berbagai fungsi kognitifnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved