Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MASYARAKAT Lampung (ulun Lappung) adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang mempunyai tulisan.
Masyarakat asli Lampung (Ulun Lappung) biasa menyebut tulisan mereka dengan sebagai khat lampung, sukhat lampung, atau kelabai surat Lampung. Orang-orang tua di daerah Sumatra Selatan terkadang menyebutnya sebagai surat ulu atau surat ugan.
Berdasarkan sifatnya, tulisan Lampung termasuk aksara suku kata. Artinya satu tanda berlaku untuk satu suku kata.
Baca juga : Peran Membangun Kecintaan Anak terhadap Literasi
Aksara Lampung terdiri atas tiga macam unsur, yaitu kelabai surat (induk huruf) terdiri atas 19 atau 20 huruf, benak surat (anak huruf) untuk tanda bunyi vokal i, e, u, konsonan n, r, ng, h, w, dan diftong ai, dan tanda baca berupa pungtuasi: tanda bunuh/mati, tanda titik, tanda seru dan tanda tanya.
Aksara Lampung terdapat dua macam, yaitu Aksara Lampung Lama dan Baru.
Wat sai raja di pekon Bardat, Gelarni Raja Harunarrasit, Marisat anakni ruwa, Sai bebai sai bakas.
Gelarni sai bakas Manap, Gelarni sai bebai Poteri Jar Manigam.
Jika diterjemahkan, tulisan di atas memiliki arti
Pernah ada seorang raja di Pekon (Kerajaan) Baghdad, yang bernama Raja Harun ar-Rasyid, yang memiliki dua orang anak, seorang putri dan seorang putra. Anak laki-laki bernama Manaf, anak perempuan bernama Putri Jar Manigam.
(Z-3)
Aksara Bali terdiri dari beberapa jenis seperti Aksara Wreastra, Swalalita, Wijaksara, dan Modre, masing-masing memiliki fungsi dan karakteristik unik.
Aksara Lontara adalah sistem tulisan tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, digunakan oleh suku Bugis dan Makassar sejak abad ke-14.
Aksara Bali adalah sistem tulisan tradisional yang berasal dari aksara Brahmi India dan memiliki hubungan erat dengan aksara Kawi serta aksara Jawa.
Aksara Jawa terdiri dari 20 huruf yang membentuk suku kata dan digunakan dalam penulisan dari kiri ke kanan.
Aksara Jawa, sebagai warisan budaya yang penuh filosofi dan keindahan, terdiri dari berbagai jenis aksara yang digunakan dalam konteks berbeda.
Literasi di Indonesia saat ini rendah. Namun, peningkatan literasi di Indonesia masih terkendala oleh beberapa faktor utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved