Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
PULAU Dewata, Bali, tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, tetapi juga dengan kekayaan intelektual berupa aksara Bali. Aksara ini adalah warisan budaya yang mencerminkan sejarah, filosofi, dan keindahan estetika masyarakat Bali.
Walaupun terlihat rumit, aksara Bali memiliki sistem penulisan yang unik. Aksara Bali terbagi dalam beberapa jenis, di antaranya Wreastra, Swalalita, Wijaksara, dan Modre. Setiap jenis aksara ini memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda.
Aksara Wreastra adalah aksara dasar yang terdiri dari 18 huruf dasar, sering digunakan untuk menulis bahasa Bali sehari-hari. Aksara ini dipelajari pertama kali oleh penulis aksara Bali. Berikut contoh aksara Wreastra:
Baca juga : Mengenal Aksara Bali dan Contohnya
Aksara Wreastra (Abjad Dasar):
ᬳᬦᬘᬭᬓᬤᬢᬲᬯᬮᬫᬕᬩᬧᬚᬬᬯ
(ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, ma, ga, ba, pa, ja, ya, wa)
Sebagai contoh dalam kalimat:
ᬳᬶ ᬫᭂᬫᬾ ᬫᬩ᭄ᬮᬜ᭄ᬬ ᬓ ᬧᬾᬓᬾᬦ᭄
"I meme mablanja ka peken"
(Artinya: Ibu pergi berbelanja ke pasar)
Aksara Swalalita adalah aksara yang digunakan untuk menulis bahasa Bali yang dipengaruhi oleh bahasa Kawi dan Sansekerta. Aksara ini merupakan pengembangan dari aksara Wreastra dan lebih kompleks. Berikut adalah beberapa contoh aksara Swalalita:
Baca juga : Mengenal Aksara Lontara: Warisan Budaya Tertulis Suku Bugis dan Makassar
Contoh Aksara Swalalita:
ᬅᬓᬃᬳᬩᬗ᭄ᬳᬂᬓ᭄ᬭ
(Akara, Ongkara, Brahma)
Aksara Wijaksara adalah aksara suci yang sering digunakan dalam tulisan keagamaan atau ritual. Aksara ini memiliki tanda-tanda khusus yang melambangkan suara-suara suci. Berikut adalah contoh aksara Wijaksara:
Baca juga : Mengenal Aksara Bali dan Contohnya
Contoh Aksara Wijaksara:
ᬳᬂ, ᬳᬾ, ᬳᭂ, ᬳᬳ, ᬳᭃ
(Ang, Ah, Ulu Chandra)
Aksara Modre adalah aksara yang sangat sakral, digunakan dalam penulisan mantra dan doa-doa spiritual. Aksara ini dianggap memiliki kekuatan gaib dan tidak boleh dibaca sembarangan. Aksara Modre sering muncul dalam ritual suci dan digunakan dalam berbagai tulisan spiritual.
Baca juga : Memahami Aksara Jawa dan Contohnya
Contoh Aksara Modre:
ᬳᬵ ᬳᬓᬢᬓ᭄ᬦ᭄
(Aksara suci dalam tulisan ritual)
(Z-3)
Aksara Lontara adalah sistem tulisan tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, digunakan oleh suku Bugis dan Makassar sejak abad ke-14.
Aksara Bali adalah sistem tulisan tradisional yang berasal dari aksara Brahmi India dan memiliki hubungan erat dengan aksara Kawi serta aksara Jawa.
Aksara Jawa terdiri dari 20 huruf yang membentuk suku kata dan digunakan dalam penulisan dari kiri ke kanan.
Aksara Jawa, sebagai warisan budaya yang penuh filosofi dan keindahan, terdiri dari berbagai jenis aksara yang digunakan dalam konteks berbeda.
Literasi di Indonesia saat ini rendah. Namun, peningkatan literasi di Indonesia masih terkendala oleh beberapa faktor utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved