Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sinergi Ketahanan Pangan Terus Diperkuat, Jokowi Raih Agricola Medal dari FAO

 Gana Buana
03/9/2024 16:44
Sinergi Ketahanan Pangan Terus Diperkuat, Jokowi Raih Agricola Medal dari FAO
Penghargaan FAO untuk Jokowi(Dok. Bapanas)

PRESIDEN Joko Widodo menerima penghargaan Agricola Medal dari Food and Agriculture Organization (FAO) di Istana Negara. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Director General FAO, Qu Dongyu, sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi besar Presiden Jokowi dalam memperkuat ketahanan pangan di Indonesia.

"Penghargaan ini saya dedikasikan untuk seluruh petani dan masyarakat Indonesia yang telah berkontribusi dalam sektor pertanian. Ketahanan pangan merupakan prioritas utama bagi pemerintah, terutama di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian," ungkap Presiden Jokowi.

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa penghargaan ini menjadi bukti konsistensi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan.

Baca juga : Presiden Jokowi Dapat Penghargaan dari FAO, Wamentan: Bukti Keberhasilan Program Pertanian

"Penghargaan ini adalah bukti nyata komitmen Presiden Jokowi dalam memerangi kelaparan, kemiskinan, dan memperkuat ketahanan pangan," ujar Arief.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan, selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan, khususnya dalam periode 2017-2021 tanpa impor beras medium.

"Ini adalah pencapaian besar yang turut berkontribusi pada pemberian penghargaan tertinggi di sektor pangan ini," jelas Amran.

Baca juga : FAO Anugerahi Presiden Jokowi Agricola Medal atas Prestasi Ketahanan Pangan

Arief Prasetyo Adi menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam menjaga ketahanan pangan.

"Sinergi antara hulu dan hilir menjadi kunci dalam membangun ekosistem pangan yang kuat. Fokus pada kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan sebagai produsen pangan juga menjadi perhatian utama," kata Arief.

Di tengah berbagai tantangan global, Indonesia berhasil menjaga inflasi tetap terkendali, dengan inflasi tahunan pada Juli 2024 tercatat sebesar 2,13%, turun dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,84%.

Baca juga : Presiden Jokowi Terima Penghargaan Bergengsi Agricola Medal dari FAO

Inflasi volatile food juga menurun menjadi 3,63% dengan beras sebagai salah satu penyumbang utama inflasi tahunan.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) terus terjaga di atas 100 poin, dengan indeks NTP pada Juli 2024 mencapai 119,61, menunjukkan pertumbuhan positif bagi sektor pertanian.

Laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk subsektor tanaman pangan juga menunjukkan angka positif, dengan pertumbuhan kuartal kedua 2024 mencapai 69,09 persen, dan pertumbuhan tahunan sebesar 12,50 persen.

Arief menutup dengan mengajak seluruh pihak untuk terus mendukung program strategis pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi.

"Langkah-langkah seperti Gerakan Pangan Murah dan Fasilitasi Distribusi Pangan akan terus kita galakkan bersama untuk menjaga stabilitas inflasi dan pertumbuhan ekonomi," pungkasnya. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya