Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tiga Bahasa Asing Kawasan Asia Timur Bekal Mahasiswa Hadapi Pasar Global

Media Indonesia
29/8/2024 19:30
Tiga Bahasa Asing Kawasan Asia Timur Bekal Mahasiswa Hadapi Pasar Global
Penandatanganan MoU dalam rangka peningkatan kemampuan bahasa asing.(Dok Universitas Pancasila)

PENGGUNAAN bahasa asing selain bahasa Inggris terutama bahasa-bahasa negara Asia Timur sangat diperlukan bagi mahasiswa agar bisa bersaing dalam pasar kerja global.

"Sekarang ini bahasa Inggris sudah menjadi standar, saatnya mahasiswa juga dibekali tiga bahasa asing kawasan Asia Timur seperti Mandarin, Korea, dan Jepang," ujar Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof Dr Ir Marsudi Wahyu Kisworo IPU saat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan tiga instansi, di Jakarta, Kamis (29/8).

Penandatanganan MoU dalam rangka peningkatan kemampuan bahasa asing (Mandarin, Korea, Jepang) civitas academica UP itu dilakukan bersama Universitas Al Azhar Indonesia (Mandarin), Annyeong Edu Indonesia (Korea) dan PT Rajawali Berdikari Indonesia (Jepang).

Baca juga : Enam Universitas di Indonesia Jadi Pusat Pembelajaran Bahasa dan Inovasi Tiongkok

Ikut hadir dalam penandatanganan MoU ini, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Prof Dr Ir Asep Saefuddin MSc, Komisaris Annyeong Edu Indonesia Fero Walandouw, dan Business Operational Head of PT Rajawali Berdikari Indonesia Syarif Hidayatullah SPd CHc MCHt.

Menurut Marsudi, peningkatan kemampuan bahasa asing bagi civitas academica UP juga diperlukan karena kekuatan ekonomi dunia sudah mulai bergerak ke Asia, khususnya Tiongkok dan Jepang.

"Mengapa Korea? Sebab, Korea memiliki potensi kemajuan teknologi yang pesat bersama Tiongkok. Saya harap nantinya lulusan perguruan tinggi di Indonesia, khususnya UP, bisa bersaing di pasar global negara-negara Asia Timur," terangnya.

Baca juga : UMJ Tandatangani Kesepakatan dengan Delapan Universitas Tiongkok

Dalam kerja sama tersebut, mahasiswa bukan hanya mendapatkan kemampuan berbahasa, melainkan juga akan memperoleh sertifikat dan kesempatan kerja magang di Tiongkok, Korea, dan Jepang yang disponsori perusahaan-perusahaan negara bersangkutan.

Marsudi mengatakan kerja sama dengan tiga institusi terkait kemampuan bahasa asing (Mandarin, Korea, Jepang) itu akan berjalan lima tahun.
"Nantinya ada kelas-kelas bahasa kecil sekitar 20 orang per kelas, dan ada rencana kelas bahasa tersebut dibuka untuk masyarakat umum," tuturnya.

Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Prof Dr Ir Asep Saefuddin MSc menambahkan UAI memiliki pusat bahasa Mandarin. Melalui kerja sama ini, pihaknya akan berupaya meningkatkan kemampuan bahasa Mandarin, dari sisi tulisan, lisan, termasuk bahasa untuk bisnis.

"Untuk tahap awal dengan UP, kerja sama mencakup bahasa Mandarin. Ke depannya bisa kerja sama dalam hal riset, budaya, dan pertukaran mahasiswa," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya