Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

BNPB : Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi di Wilayah Indonesia Timur dan Tengah

Atalya Puspa
26/8/2024 13:30
BNPB : Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi di Wilayah Indonesia Timur dan Tengah
Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate melintas didepan tenda BNPB usai mengikiuti apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi di lapangan Salero, Kota Ternate, Maluku Utara.( ANTARA FOTO/Andri Saputra/YU/hp.)

 

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat mewaspadai bencana hidrometeorologi basah yang terjadi di bagian Indonesia Timur dan Tengah. Hal itu disampaikan merespons bencana banjir bandang yang melanda kelurahan Rua di Kota Ternate sejak Minggu (25/8). 

"Dalam dua bulan terakhir BNPB selalu menerima laporan kejadian bencana hidrometeorologi basah di provinsi Maluku Utara, khususnya di beberapa tempat tadi," ucap Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers Bencana Banjir Bandang Rua di Kota Ternate - Maluku Utara, Senin (26/8).

Baca juga : Banjir Bandang Akibatkan Jalan Lintas Keliling Kota Ternate Tertutup

Banjir bandang terjadi pada sisi barat selatan di Kelurahan Rua, diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi dan durasi cukup panjang selama dua hari berturut-turut. Dalam dua bulan terakhir, kawasan Halmahera, yakni Halmahera Utara, Halmahera Tengah, Halmahera Timur dan Pulau Ternate, merupakan kawasan yang hampir setiap minggu terdampak bencana hidrometeorologi basah, khususnya banjir dan banjir bandang.

Abdul menjelaskan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan masih ada potensi hujan dengan intensitas tinggi sampai beberapa waktu ke depan.

Tentu tidak hanya di Maluku Utara, BNPB juga mencatat bahwa laporan kejadian bencana hidrometeorologi basah masih rutin diterima dari provinsi-provinsi yang terletak di Indonesia bagian tengah dan timur. Mulai dari Sulawesi Selatan bagian utara, Sulawesi Tengah Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Pegunungan.

"Ini menjadi kewaspadaan kita semua untuk tetap meningkatkan kesiapsiagaan. Karena potensi hidrometeorologi basah di kawasan ini cukup tinggi," ucap dia. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya