Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat mewaspadai bencana hidrometeorologi basah yang terjadi di bagian Indonesia Timur dan Tengah. Hal itu disampaikan merespons bencana banjir bandang yang melanda kelurahan Rua di Kota Ternate sejak Minggu (25/8).
"Dalam dua bulan terakhir BNPB selalu menerima laporan kejadian bencana hidrometeorologi basah di provinsi Maluku Utara, khususnya di beberapa tempat tadi," ucap Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers Bencana Banjir Bandang Rua di Kota Ternate - Maluku Utara, Senin (26/8).
Baca juga : Banjir Bandang Akibatkan Jalan Lintas Keliling Kota Ternate Tertutup
Banjir bandang terjadi pada sisi barat selatan di Kelurahan Rua, diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi dan durasi cukup panjang selama dua hari berturut-turut. Dalam dua bulan terakhir, kawasan Halmahera, yakni Halmahera Utara, Halmahera Tengah, Halmahera Timur dan Pulau Ternate, merupakan kawasan yang hampir setiap minggu terdampak bencana hidrometeorologi basah, khususnya banjir dan banjir bandang.
Abdul menjelaskan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan masih ada potensi hujan dengan intensitas tinggi sampai beberapa waktu ke depan.
Tentu tidak hanya di Maluku Utara, BNPB juga mencatat bahwa laporan kejadian bencana hidrometeorologi basah masih rutin diterima dari provinsi-provinsi yang terletak di Indonesia bagian tengah dan timur. Mulai dari Sulawesi Selatan bagian utara, Sulawesi Tengah Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Pegunungan.
"Ini menjadi kewaspadaan kita semua untuk tetap meningkatkan kesiapsiagaan. Karena potensi hidrometeorologi basah di kawasan ini cukup tinggi," ucap dia. (H-3)
Ke-65 titik itu tersebar di 28 desa/kelurahan yang ada di 11 kecamatan. 33 di antaranya adalah bencana banjir, 15 bencana longsor dan 17 titik bencana angin kencang.
BMKG mengimbau warga di sembilan kabupaten/kota di Sulawesi Utara mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi hingga 12 Agustus 2025.
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
BNPB mengimbau BPBD agar memantau kondisi muka air sungai dan wilayah tebing curam di saat hujan intentitas tinggi atau berlangsung lebih dari 1 jam.
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
DARI semua kabupaten yang dilanda bencana hidrometeorologi di Sulawesi Selatan, Kabupaten Sinjai, yang terparah, lantaran dikepung angin puting beliung, longsor, dan banjir.
BNPB mengirimkan dua helikopter patroli dan dua helikopter water bombing untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Selatan.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
BNP segera melaksanakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat penanganan darurat karhutla di Kalimantan Barat.
BNPB meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved