Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
DARI sekian kitab yang dikarang Imam Syafii, ada salah satu kitab yang membuat beliau sempat ingin membakarnya. Kitab itu tentang firasat yang membahas karakter atau memprediksi sifat manusia melalui bentuk tubuh, semisal yang berambut keriting bersifat ini, yang beralis tebal wataknya begitu, dan sebagainya.
Untuk menguji kebenaran Kitab Firasat tersebut, Imam Syafii harus keluar mempraktikkan secara langsung. Benarkah isi Kitab Firasat itu menggambarkan karakter seseorang dengan sebenarnya? Berikut kisah hikmah Imam Syafii.
Dalam perjalanannya, bertemulah Imam Syafii dengan seseorang yang menurut Kitab Firasat ialah orang buruk tingkahnya. Namun, justru orang tersebut memperlihatkan kebaikannya, tampak sopan, dan lemah lembut kepadanya.
Baca juga : Ketika Imam Syafii dan Imam Malik Beda Pendapat soal Rezeki
Imam Syafii pun diminta menginap di rumahnya dan bukan lantas memperlihatkan keburukannya. Orang tersebut malah mengistimewakan Imam Syafii.
Selama menginap di rumah orang yang baru dikenal itu, Imam Syafii diberi fasilitas mewah. Dia dipersilakan mandi dengan air hangat. Bahkan anak pemilik rumah sempat diusirnya demi menghormati Imam Syafii.
Merasa kecewa dengan isi Kitab Firasat yang dianggap keliru, Imam Syafii berkeinginan untuk membakarnya nanti setelah pamit dari rumah tersebut.
Baca juga : Mengenal Imam Nawawi, Guru, Murid, dan Karyanya
Akan tetapi betapa kagetnya Imam Syafii. Tuan rumah tidak memberi izin keluar rumah sebelum ia membayar biaya penginapan selama tiga hari.
Dan parahnya lagi, biaya yang dibebankan kepada Imam Syafii dilipatgandakan dengan alasan bahwa tuan rumah sampai mengusir anaknya. Mendapati perilaku demikian, Imam Syafii langsung mengurungkan niatnya untuk membakar Kitab Firasat tersebut.
Ternyata isi Kitab Firasat itu memang benar. Orang dengan ciri-ciri tertentu memiliki perangai yang buruk. (Z-2)
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
PARA ulama menekankan umat Islam agar memperhatikan kemuliaan malam nisfu Sya'ban. Di antara para ulama itu ialah Imam Syafii dan Ibnu Taimiyah.
Tahun ini, malam nisfu Syaʼban akan jatuh pada Kamis malam Jumat, 13 Februari 2025. Karenanya, khatib perlu mencerahkan jemaah salat Jumat dengan khutbah mengenai keutamaan nisfu Sya'ban.
Pada satu kesempatan, Imam Syafii dan Imam Malik berdiskusi tentang konsep rezeki dan tawakal.
MUHAMMADIYAH meminta para mubalig dan warganya tidak terjebak atau ikutan larut dalam perdebatan internal terkait saling mengklaim sebagai ahlussunnah dan menuduh syiah kepada yang lain.
Bagaimanakah kisah penuh hikmah dari perjalanan Imam Syafii mencari ilmu? Berikut sekilas perjalanan Imam Syafii dalam rangka mempelajari ilmu, khususnya agama Islam.
Rusunawa yang akan dibangun di lingkungan perguruan tinggi milik Aisyiyah ini akan dibangun enam lantai berkapasitas 300 mahasiswa.
KARAKTER Nussa dan Rara hingga motif kubah masjid, bulan sabit, dan lentera tertuang di koleksi busana Lebaran anak-anak. Pada anak perempuan, selain motif lentera, bulan sabit,
Penilaian tentang karakter umum para pekerja Indonesia itu disampaikan pemilik perusahaan di Jepang.
Seni wayang mengajak kita untuk selalu mencari keseimbangan antara kekuatan fisik, kebijaksanaan, dan ketulusan hati dalam setiap langkah hidup.
Pendidikan karakter berbasis budaya adalah kompas moral yang akan membimbing generasi muda dalam mengambil keputusan dan bertindak di masa depan.
Kuis untuk mengukur seberapa narsistik seseorang biasanya melibatkan pertanyaan tentang perilaku, sikap, dan bagaimana seseorang memandang diri mereka sendiri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved