Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PARA ulama menekankan umat Islam agar memperhatikan kemuliaan malam nisfu Sya'ban. Di antara para ulama itu ialah Imam Syafii dan Ibnu Taimiyah.
Malam nisfu Sya'ban pada tahun ini jatuh pada malam Jumat 14 Februari atau Kamis 13 Februari malam setelah maghrib. Bagaimana kata Imam Syafii dan Ibnu Taimiyah tentang kemuliaan malam nisfu Syakban? Berikut rinciannya.
Dalam kitab As-Sunanul Kubra karya Imam Al-Baihaqi: 3/319, Imam Syafi'i rahimahullah mengatakan bahwa sesungguhnya doa akan dikabulkan pada lima malam. Berikut rincian lima malam itu.
1. Malam Jumat.
2. Malam Lebaran Idul Adha.
3. Malam Lebaran Idul Fitri.
4. Malam pertama bulan Rajab.
5. Malam nisfu Sya'ban (malam kelima belas bulan Syaban).
Imam Syafii lahir pada 767 M atau 150 H dan meninggal pada 19 Januari 820 M atau 204 H. Imam Baihaqi lahir pada Ramadan 384 H atau Oktober 994 M dan meninggal pada 10 Jumadi Awwal 458 H atau 9 April 1066. Imam Baihaqi merupakan ulama besar mazhab fikih Syafii dan mazhab akidah Asyari.
Dalam kitab Iqtidha Shiratal Mustaqim halaman 266, Ibnu Taimiyah mengatakan tentang kemuliaan malam nisfu Syaban. Berikut katanya.
Malam nishfu Sya'ban keutamaannya telah diriwayatkan dari banyak hadis dan atsar (perkataan sahabat dan tabi'in) yang kesimpulannya bahwa malam nishfu Sya'ban adalah malam yang diutamakan. Dan sebagian ulama salaf ada yang mengkhususkannya dengan melakukan ibadah salat dan berpuasa di bulan Sya'ban telah diriwayatkan dari hadits-hadits yang sahih.
Ada sebagian ulama salaf dari penduduk kota Madinah dan sebagian ulama khalaf yang mengingkarinya dan berusaha mencederai hadis-hadis yang menunjukkan keutamaannya. Ini seperti hadis, "Sesungguhnya Allah mengampuni di malam nishfu Sya'ban terhadap dosa dengan pengampunan yang lebih banyak dari bulu domba Bani Kilab."
Setelah mereka yang mencederai hadits tersebut akhirnya mereka berkata bahwa tidak ada perbedaan di antara bulan Sya'ban dan bulan lain. Akan tetapi kebanyakan ulama salaf telah mengutamakan (menghidupkan) malam nishfu Sya'ban, sebagaimana nash riwayat yang jelas dari Imam Ahmad karena banyak hadis yang menjelaskan tentang keutamaannya dan banyak perkataan dari para ulama salaf yang tersebut dalam kitab musnad-musnad dan sunan-sunan. Meskipun memang ada beberapa riwayat yang lain yang dipalsukan.
Baca juga : Laki-Laki di Surga Dapat Bidadari, Perempuan Peroleh Apa
Ibnu Taimiyah juga berkata dalam fatwanya.
وَقَدْ سُئِلَ ابْنُ تَيْمِيَّةَ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى عَنْ صَلاَةِ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَأَجَابَ : إِذَا صَلَّى اْلإِنْسَانُ لَيْلَةَ النِّصْفِ وَحْدَهُ أَوْ فِيْ جَمَاعَةٍ خَاصَّةٍ كَمَا كَانَ يَفْعَلُ طَوَائِفُ مِنَ السَّلَفِ فَهُوَ حَسَنٌ. وَقَالَ فِيْ مَوْضِعٍ آخَرَ : وَأَمَّا لَيْلَةُ النِّصْفِ فَقَدْ رُوِيَ فِيْ فَضْلِهَا أَحَادِيْثُ وَآَثاَرٌ وَنُقِلَ عَنْ طَائِفَةٍ مِنَ السَّلَفِ أَنَّهُمْ كَانُوْا يُصَلُّوْنَ فِيْهَا فَصَلاَةُ الرَّجُلِ فِيْهَا وَحْدَهُ قَدْ تَقَدَّمَهُ فِيْهِ سَلَفٌ وَلَهُ فِيْهِ حُجَّةٌ فَلَا يُنْكَرُ مِثْلُ هَذَا.
Ibnu Taimiyah ditanya tentang salat malam Nishfu Sya'ban, ia menjawab, "Apabila seseorang menunaikan salat pada malam nisfu Sya'ban, sendirian atau bersama jemaah tertentu sebagaimana dikerjakan oleh banyak kelompok kaum salaf, hal itu baik."
Di tempat lain, Ibnu Taimiyah juga berkata, "Adapun malam nisfu Sya'ban telah diriwayatkan banyak hadis dan atsar tentang keutamaannya dan telah dikutip dari sekelompok kaum salaf bahwa mereka menunaikan salat pada malam itu. Jadi salat yang dilakukan oleh seseorang sendirinya pada malam tersebut, dilakukan sebelumnya oleh kaum salaf dan ia punya hujah. Oleh karena itu hal seperti ini tidak boleh diingkari." (Majma' Fatawa Ibni Taimiyah 3/131-132).
Itulah yang disampaikan dalam kitab Iqtidha Shiratal Mustaqim. Kitab ini karangan Ibn Taymiyyah. Ia lahir pada 661 H atau 1263 M dan wafat pada 728 H atau 1328 M.
Itulah perkataan Imam Syafii dan Ibnu Taimiyah tentang kemuliaan malam nisfu Syakban. Menurut keduanya, umat Islam dianjurkan banyak berdoa, termasuk mohon ampun, dan mendirikan salat sunah pada malam nisfu Sya'ban serta mengerjakan puasa pada nisfu Syaban. Semoga bermanfaat. (Z-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved