Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menjadikan partisipasi masyarakat sebagai program utama dalam upaya pemulihan ekosistem gambut yang dilakukan secara berkelanjutan.
"Untuk itu BRGM terus melakukan sosialisasi dan edukasi melalui Sekolah Lapang Peduli Gambut, pelatihan pembukaan lahan tanpa bakar, dan Kurikulum Muatan Lokal Gambut dan Mangrove yang dilakukan di tingkat pelajar," kata Kepala Kelompok Kerja Restorasi Gambut Wilayah Kalimantan dan Papua Jany Tri Raharjo di Palangka Raya, Rabu (21/8).
Agar berjalan optimal serta berkelanjutan, ujar dia, pelaksanaan restorasi gambut melibatkan peran dari berbagai pihak seperti Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan pemerintah daerah (pemda).
"BRGM bersama stakeholders selalu melakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan, agar infrastruktur dapat dioperasionalkan oleh masyarakat, pada saat operasi pembasahan maupun terjadinya kebakaran," ucap Jany.
Kegiatan restorasi gambut dilakukan di Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) sasaran tahun 2021-2024 di 16 KHG prioritas di Kalimantan Tengah (Kalteng). Terhitung dari tahun 2017-2023, BRGM telah berhasil merestorasi gambut di Kalteng seluas 547.883 hektare. BRGM menggunakan strategi 3R yaitu Rewetting atau Pembasahan, Revegetasi atau penanaman kembali seluas 830 hektare, dan Revitalisasi mata pencaharian masyarakat sebanyak 321 paket.
Di Kalteng sejak tahun 2017 BRGM berupaya memulihkan ekosistem gambut melalui kegiatan pembasahan dalam pembangunan Infrastruktur Restorasi Gambut (IRG) yang meliputi sumur bor, sekat kanal, dan kanal timbun.
BRGM telah membangun 10.664 sumur bor untuk menjadi sumber air guna memadamkan api apabila terjadi kebakaran. Selain itu 3.187 sekat kanal dan serta 115 unit timbun kanal telah dibangun.
"Kedua IRG ini berfungsi menahan laju pengeringan lahan gambut, sehingga ketika musim kemarau tingkat kebasahan lahan gambut terjaga dan terhindar dari kebakaran," katanya.
Fungsional Penata Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Frans Jayanto mengatakan dalam pengendalian bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Meskipun demikian, Frans mengatakan edukasi dan sosialisasi masyarakat tingkat tapak masih perlu ditingkatkan. Ia bercerita bahwa seringkali oknum masyarakat pendatang, melakukan aktivitas di sepanjang sungai yang rawan terjadi kebakaran, namun kurang bijaknya penggunaan api yaitu puntung rokok tidak dimatikan sehingga bisa menimbulkan kebakaran. (Ant/H-3)
"Jadi banjir rob itu terutama disebabkan oleh perubahan cuaca yang ekstrem di akhir-akhir ini. Itu tidak ada kaitannya dengan ada atau tidaknya mangrove,"
Keberadaan mangrove memiliki fungsi yang vital dan strategis. Ekosistem mangrove dapat mereduksi emisi karbon hingga 8 sampai 12 kali lebih besar dibandingkan dengan hutan.
"Waktunya tentatif sekitar pertengahan atau akhir Maret, menyesuaikan prediksi cuaca dari BMKG dan update kondisi hotspot berdasarkan data Sipongi KLHK,"
Masih banyak kendala yang ditemui dalam melakukan restorasi gambut. Salah satu kendala terbesar ialah kurangnya insentif bagi masyarakat agar konsisten dalam melakukan kegiatan tersebut.
KEPALA Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono mengakui kegagalan rehabilitasi mangrove yang dilakukan oleh BRGM belum optimal dengan alasan keterbatasan dana.
BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mempersiapkan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi.
Karhutla di Kawasan Penyangga Taman Nasional Jambi
Karhutla sudah terjadi di kawasan Gunung Tilu, Desa Girimukti, Kecamatan Kasokandel
Pembangunan kedua embung tersebut, dananya berasal dari CSR BUMD Kabupaten Kuningan.
KARHUTLA di wilayah Jawa Barat kembali terjadi sejak Sabtu (24/8) malam di tujuh lokasi. Api membakar lahan dan hutan di Kabupaten Bandung, Sumedang, Cirebon, dan Subang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved