Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono Prawiraatmadja mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehuatanan (KLHK) tengah menyusun Peraturan Pemerintah (PP) mengenai sistem penyangga kehidupan. Ia menekankan peraturan itu dibutuhkan untuk mengantisipasi hilangnya keanekaragaman hayati yang membawa masalah pada keberlanjutan.
“Mulai terjadi polusi baik air, tanah, udara dan mulai juga terjadi kelangkaan jenis dan kepunahan jenis (keanekaragaman hayati),” ungkapnya dalam acara Youth Conservation Fest 2024 di Taman Wisata Alam Angke, Jakarta, Selasa (1/10).
Baca juga : Menteri LHK: Konservasi Merupakan Jantung Pertahanan Hutan Indonesia
Hartono menjelaskan bahwa Undang-Undang No.32/2009 tentang Lingkungan Hidup telah mengatur mengenai arti kesatuan ruang, benda, gaya, keadaan, termasuk makhluk hidup satwa, tumbuhan, maupun manusia yang saling berhubungan. Dengan demikian, faktor-faktor lingkungan hidup dapat berinteraksi secara harmonis. Namun, ia mengatakan efek dari pembangunan berupa polusi dan biodiversity loss (hilangnya keanekaragaman hayati) telah diumumkan pada 2008. Meskipun masih dalam batas yang dapat ditolerir, tetapi emisi yang sekarang ada di atmosfer sudah melampaui batas yang ditetapkan pada 2008.
“Kemudian biodiversity loss sudah melampaui angka yang ditetapkan sebagai batas aman. Kemudian deforestasi juga sudah melampaui batas aman. Lalu polusi juga sudah melampaui,” tuturnya.
Dalam kondisi yang seperti ini, tegasnya, sistem penyangga kehidupan atau interaksi antara unsur hayati dan nonhayati dalam satu lanskap lingkungan hidup yang akan membentuk situasi di mana makhluk hidup bisa hidup di dunia, telah melampaui batas maksimum dan tentu mengancam kelestarian dan membawa konsekuensi yang berat.
“Saat ini KLHK sedang menyusun PP untuk memperjelas apa sebetulnya sistem penyangga kehidupan. Dalan rancangan PP ini kita mengidentifikasi ada 5 unsur lingkungan hidup yaitu air, tanah, udara, keanekaragaman hayati, dan lautan,” ujar Hartono. (H-3)
Kawasan Asia Tenggara, yang menyimpan 15% hutan tropis dunia dan hampir 20% spesies tumbuhan dan hewan global, menghadapi potensi kehilangan hingga 50% spesies terestrial pada 2100.
Lestarikan keanekaragaman hayati! Jaga alam, sumber kehidupan. Pelajari pentingnya konservasi untuk masa depan bumi yang berkelanjutan.
Pelajari ekosistem: Keseimbangan alam esensial untuk kehidupan. Temukan peran pentingnya bagi bumi dan keberlangsungan makhluk hidup.
Balai Gakkum Kehutanan Wilayah Sumatra secara resmi menyerahkan tersangka AS (45) beserta barang bukti kasus perdagangan ilegal sisik trenggiling kepada Kejaksaan Tinggi Sumut
Lebih dari 15 jenis tanaman herbal Indonesia telah ditanam di greenhouse tersebut, antara lain jahe merah, jahe gajah, kunyit, pohon bidara, pohon katuk, serai wangi, saga, dan tapak dara.
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) juga telah mengumumkan para peraih KEHATI Award 2024, penghargaan tertinggi dalam bidang lingkungan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved