Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

WHO Sarankan Vaksinasi Terarah Untuk Atasi Wabah Cacar Monyet 

Eve Candela F
21/8/2024 11:05
WHO Sarankan Vaksinasi Terarah Untuk Atasi Wabah Cacar Monyet 
WHO merekomendasikan vaksinasi terarah untuk mengendalikan wabah cacar monyet (mpox), bukan vaksinasi massal seperti pada pandemi covid-19. (CDC)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan vaksinasi terarah untuk atasi wabah cacar monyet atau mpox. Menurut WHO, menghentikan penyebaran mpox jauh lebih mudah daripada menangani covid-19, yang membutuhkan vaksinasi massal.

"Vaksinasi massal tidak direkomendasikan, itu sangat penting. Vaksinasi yang tepat sasaran benar-benar diperlukan di tempat-tempat yang menjadi tempat penularan virus," kata juru bicara WHO Margaret Harris kepada Anadolu.

Jika diperhatikan, penyebaran virus yang cepat telah menarik perhatian global, dan virus mpox memiliki dua tipe genetik, yakni Klade I dan Klade II.

Baca juga : Perubahan dan Tantangan Mpox: Evolusi, Penyebaran, dan Tindakan Global

Harris mengungkapkan kekhawatirannya terhadap jenis virus baru, yaitu Klade Ib, yang telah muncul tahun lalu. "Yang ini yang kami khawatirkan karena penularannya sangat cepat. Angka kematiannya juga cukup tinggi, terutama di kalangan anak-anak," katanya.

Penyebaran virus yang cepat menjadi salah satu kekhawatiran utama, Harris mengatakan pada tahun 2024 virus tersebut telah menyebabkan lebih banyak kasus daripada tahun 2023. Namun, jika dilihat dari tahun lalu, kasus mpox juga lebih banyak daripada tahun sebelumnya. 

Ia menambahkan, meskipun jumlah kasus mpox meningkat di wilayah timur Republik Demokratik Kongo, penyakit ini telah menyebar ke Burundi, Rwanda, Uganda, dan Kenya.

Baca juga : Menkes: Sudah Ada 1.500 Orang yang Disuntik Vaksin Mpox

“Kami melihat angka kematian yang lebih tinggi. Angkanya sekitar 3% dan terjadi pada kelompok yang sangat rentan, seperti anak kecil. Angkanya lebih tinggi dari itu. Kami khususnya khawatir tentang dampaknya pada anak kecil," kata Harris. 

"Sekarang penting untuk memahami bahwa populasi yang telah menyebar dengan cepat adalah orang-orang yang telah mengungsi akibat konflik. Mereka berada dalam situasi yang sangat genting."

Selain itu, orang dengan infeksi cacar dan HIV menunjukkan kemungkinan mengalami bentuk virus mpox yang lebih parah, bahkan dapat berisiko pada kematian yang lebih tinggi.

Baca juga : WHO: Cacar Monyet Bukan lagi Darurat Kesehatan Global

Harris mencatat bahwa tidak ada pengobatan khusus untuk virus mpox dan tidak ada obat antivirus untuk memeranginya, tetapi ada pengobatan simtomatik efektif, yaitu pengobatan yang dilakukan untuk mengurangi keluhan.

Di sisi lain, Harris yang sebagai juru bicara WHO mengatakan orang yang terinfeksi penyakit mpox ini akan mengalami ruam kulit. Karenanya, ia menekankan perlunya perawatan untuk mencegah infeksi lain.

Harris menduga mereka yang terinfeksi virus mpox akan mengalami demam, serta memerlukan obat antipiretik dan pereda nyeri. Ia menggarisbawahi pentingnya pasien menerima perawatan medis dan mampu mengisolasi diri selama proses ini.

Tak hanya itu, Harris juga menyoroti terkait pentingnya bagi setiap negara melaporkan kasus mpox secara transparan, karena transparansi ini berkontribusi pada perang melawan penyakit ini.

Sekadar informasi, kata Harris, Pakistan dan Swedia telah melaporkan kasus mpox, yang artinya kedua negara tersebut telah mendeteksi dan melaporkan kasus dengan cepat. (Anadolu/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya