Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JARINGAN Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT) terus mendesak agar Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) dapat disahkan sebelum periode pemerintahan 2019-2024 berakhir.
Namun, beleid yang sudah diperjuangkan selama 20 tahun itu masih mandek di meja Ketua DPR RI Puan Maharani. Pada 15 Agustus lalu, Jala PRT kembali melakukan aksi di depan Gedung DPR untuk mendesak Puan segera mengesahkan RUU PPRT.
“Dari aksi yang terakhir itu kami bersurat juga untuk ketemu sama Puan. Kami dijanjikan hari Rabu (21/8) untuk teleponan kembali dengan pihak kesekretariatan. Terus rencana hari Kamis (22/8) ketemu. Cuma kami menyangsikan apakah serius atau sekadar janji-janji. Pasalnya yang sudah-sudah juga begitu, hanya sebatas janji-janji,” kata Anggota Jala PRT Jumisih saat dihubungi Media Indonesia, Senin (19/8).
Baca juga : Puan: RUU PPRT Diputuskan Ditunda atas Keputusan Rapim DPR
Dengan nasib RUU PPRT yang terlunta-lunta, Jala PRT melihat DPR seperti tidak peduli dengan nasib PRT. “Mentang-mentang PRT, dianggap sebagai kelas yang tidak patut untuk dipertimbangkan, sebagai kelas yang tidak setara,” ujar Jumisih.
Padahal, katanya, DPR harusnya tahu setiap warga negara berhak atas perlindungan hukum. “Itu hal mendasar banget yang mestinya diketahui dan diimani oleh DPR. Namun faktanya sampai hari ini (RUU PPRT) tidak kunjung disahkan,” jelasnya.
Jumisih melihat ada perlakuan berbeda dalam meloloskan rancangan undang-undang. Ia membandingkan bagaimana Undang-Undang Omnibus Law ketika itu bisa disahkan secepat kilat.
Baca juga : Yayasan Cendekiawan Siap Beri Masukan terkait RUU Tata Kelola Ganja Medis
“(Omnibus Law) ngebut pembahasannya, nendang masa reses, masa pandemi. Tapi RUU PPRT yang sudah keluar masuk prolegnas tidak diperhitungkan. Saya melihat ada yang tidak beres dalam hal cara anggota dewan melihat PRT sebagai kelompok minoritas yang rentan,” kata Jumisih.
Ia juga menyoroti pidato Puan Maharani dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI pada 16 Agustus kemarin. Di situ Puan menyatakan pentingnya melindungi dan menampung aspirasi warga negara.
“Tetapi Puan tidak menghiraukan (aspirasi PRT). Kami menggunakan ruang demokrasi untuk berargumentasi, tetapi itu kayak didengar kuping kiri keluar kuping kanan. Puan juga menyampaikan kehadiran negara diperlukan. Tetapi saya tidak merasakan kehadiran Puan, DPR, dalam RUU PPRT,” ungkap Jumisih.
Baca juga : Nasib RUU PPRT Kembali tidak Jelas
Ia juga mempertanyakan komitmen Puan dalam solidaritas sesama perempuan. Jumisih mengingatkan bahwa RUU PPRT ini merupakan salah satu bentuk perlindungan terhadap kerentanan perempuan PRT yang jumlahnya mencapai 80%.
Jumisih menyampaikan jika pembahasan RUU PPRT harus menunggu periode pemerintahan selanjutnya, artinya perjuangan ini kembali dimulai dari nol.
“Tentu kita nanti akan melakukan pemetaan ulang. Pemetaan anggota dewan, menjelaskan tentang DIM dan RUU PPRT dari awal. Kan tidak semua anggota dewan yang terpilih di periode sebelumnya kepilih lagi di periode depan. Itu tentu saja memberatkan,” jelasnya.
“Di sisi lain dengan tidak disahkannya RUU PPRT itu berdampak panjang terhadap situasi kerentanan PRT itu sendiri. Kekerasannya, kemiskinannya. Itu yang membuat kita simpulkan negara absen melindungi PRT,” pungkasnya. (S-1)
Pada Masa Sidang III ini, Dasco mengatakan DPR RI akan memprioritaskan pembahasan delapan rancangan undang-undang (RUU) yang saat ini sedang dalam tahap Pembicaraan Tingkat I.
Keluhan terbesar dari KUHAP yang berlaku saat ini adalah soal minimnya perlindungan hak tersangka dan minimnya peran advokat.
Bagi Fraksi PKS, salah satu langkah untuk membela Paestina adalah dengan menginisiasi RUU untuk memboikot produk asal Israel.
RUU BPIP dan RUU tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia telah menjadi usulan Komisi XIII DPR RI.
Parlemen mengesahkan RUU yang mengusulkan penyelidikan penasihat khusus terhadap Presiden Yoon Suk-yeol atas kegagalan darurat militer.
ANAK-anak di Australia yang usianya di bawah 16 tahun akan dilarang untuk menggunakan media sosial (medsos).
ADVOKASI tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak bagian dari upaya menjalankan amanat konstitusi tentang perlakuan yang sama di hadapan hukum bagi setiap warga negara.
IKATAN Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) menambah departemen baru, yakni Departemen Advokasi dan Bantuan Hukum dalam pengumuman terbentuknya Struktur Pengurus Pusat IKPI periode 2024-2029.
IPHI 1987 berkomitmen memberikan akses hukum yang mudah dan terjangkau bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang kurang mampu.
Cendekiawan didirikan untuk menyiapkan aturan atau Rancangan Undang-Undang (RUU) Tata Kelola Ganja Medis.
AJARAN normatif Islam mengakui perempuan dan laki-laki setara dalam tanggung jawab agama, keluarga, sosial, dan politik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved