Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Heroik, Mahasiswa KKN Bantu Persalinan di Atas Kapal di Papua

Agus Utantoro
18/8/2024 18:38
Heroik, Mahasiswa KKN Bantu Persalinan di Atas Kapal di Papua
Mahasiswa KKN membantu persalinan di tengah laut Papua.jpg(Dok. MI)

SALAH SATU mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sedang Kuliah kerja Nyata (KKN) KKN PPM di Kabupaten Sarmi, Papua, berhasil membantu proses persalinan di atas kapal speedboat.

Kejadian itu terjadi pada Sabtu pekan lalu. Saat itu, mahasiswa Program Studi Profesi Kedokteran bernama Muhammad Ivan Pratista sedang dalam perjalanan menuju Pulau Liki.

Di tengah perjalanan menggunakan kapal untuk mengantarkan seorang ibu bernama Nice Isabel yang sedang hamil ke fasilitas kesehatan.Perjalanan Ivan bersama Nice Isabel ini berawal dari teriakan seorang kader Posyandu setempat. Kader tersebut minta Ivan membantu Mama Nice yang akan melahirkan.

Baca juga : Mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta Laksanakan KKN-PPM di Gunungkidul

Ivan yang sehari-harinya adalah mahasiswa dari Program Studi Profesi Kedokteran dan satu-satunya anggota tim dari bidang kesehatan, segera bergegas memeriksa kondisi Mama Nice yang sedang dalam posisi pembukaan tiga.

Sebenarnya biasanya pelayanan persalinan di wilayah Sarmi, dilayani di Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada di wilayah tersebut. Namun ternyata pada hari tersebut petugas kesehatan sedang tidak berada di tempat. Tidak ada pilihan lain keuali membawa Mama Nice ke rumah sakit yang ada di pulau utama agar mendapat pelayanan terbaik. Hanya saja, untuk menuju pulau utama harus menyeberangi lautan dan agar cepat menggunakan speedboat.

Keputusan diambil, membawa Mama Nice ke rumah sakit yang ada di pulau utama. Sebelum berangkat Ivan terlebih dahulu mengambil peralatan untuk dibawa, dan benar saja alat yang tersedia terbatas.

Baca juga : Begini Kata Ahli Soal Keamanan Metode Persalinan Water Birth

Dengan alat yang tersedia hanya untuk perawatan luka dan infus. Ivan segera berlari menuju ke pelabuhan penyeberangan sejauh kurang lebih 2 km dari pustu. Setibanya Ivan di kapal cepat, Mama Nice sudah ditemani ditemani oleh beberapa ibu kader posyandu. Mama Nice sudah dalam kondisi kontraksi dan lemas, tidak lama mereka pun berangkat menuju pulau lepas.

Ivan menjadi satu-satunya mahasiswa KKN-PPM UGM yang ikut mengantar Mama Nice melahirkan ke pulau utama.Tiga puluh menit perjalanan dan posisi kapal di tengah lautan lepas, Mama Nice mulai mengalami kontraksi yang hebat, pembukaan pun semakin besar dan harus segera dibantu bersalin. Dengan ombak yang menderu dan tidak ada penampakan daratan, Ivan mempersiapkan dirinya untuk membantu Mama Nice.

Dilihatnya peralatan seadanya yang ia bawa dari pustu, Ivan berusaha percaya diri dan bertekad membantu Mama Nice. Dengan segala keyakinan atas kemampuan yang ia miliki, Ivan mengambil alih situasi dan memutuskan untuk berhenti kapal di laut lepas dan memulai persalinan di atas speedboat.

Baca juga : OJK dan Unversitas Udayana Kolaborasi Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Melalui KKN LIK

Bersyukur, persalinan dapat berjalan dengan lancar, kira-kira pukul dua siang lahir bayi laki-laki dengan sehat dan ibunya pun sehat,” ucap Ivan dengan lega.

Ia mengaku pengalamannya menolong seorang ibu melahirkan bukanlah pengalaman yang ia duga akan didapatkan selama KKN di Pulau Liki.Saat speedboat kembali ke pulau dan semua tampak bahagia menyambut kelahiran anak Mama Nice. Kebahagiaan semakin bertambah saat Mama Nice mengumumkan nama anak laki-laki yang ia dilahirkan tersebut. Saat perjalanan kembali ke pulau, Mama Nice memutuskan untuk memberi nama bayi laki-lakinya yang baru lahir itu dengan nama Ivan Maureets Teno, sesuai dengan nama Ivan yang telah menolong ibu dari bayi tersebut.

Saya beri nama Ivan,” kata Mama Nice dengan berkaca-kaca.

Baca juga : Mahasiswa UNY Raih Gelar Sarjana tanpa Membuat Skripsi

Mama Nice mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Ivan yang telah menolongnya. “Saya berterima kasih dan bersyukur kepada orang-orang telah menyelamatkan jiwa saya dan anak saya,” ujar Mama Nice tersenyum dengan menggendong bayinya.

Ivan tersenyum dan ikut haru saat mendengar namanya dijadikan nama anak laki-laki Mama Nice.

Ivan merupakan nama saya, Maureets nama driver speedboat, dan Teno adalah nama marganya,” ujar Ivan.

Kisah heroik Ivan ini menyebar luas dan mulai ramai di media sosial. Kisah Ivan menunjukkan bagaimana seorang mahasiswa muda berani menghadapi situasi sulit dan penuh keterbatasan demi menyelamatkan nyawa ibu dan anak di daerah yang sangat terpencil dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang. Bagi Ivan, yang ia lakukan bukan semata-mata bagian tugas dalam melaksanakan KKN-PPM, tetapi merupakan sebuah panggilan kemanusiaan. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya