Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PASAR tradisional yang dikelola oleh Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), menghadapi masalah serius terkait pencemaran limbah. Gunungan sampah yang meluber di tempat pembuangan sementara (TPS) telah mencemari lingkungan sekitar.
Salah satu pasar yang terdampak pencemaran limbah adalah Pasar Cisalak. Gunung sampah di pasar tradisional yang terletak di tengah lingkungan permukiman padat penduduk ini telah mencapai ketinggian hingga 8 meter.
Kondisi ini tentu berdampak terhadap kualitas air maupun udara yang menjadi sangat buruk.
Baca juga : Miris! Sampah Menumpuk Berminggu-minggu Hingga Busuk di Sejumlah Pasar Tradisional Depok
Seorang penjual gorengan dan minuman teh dan kopi di Pasar Cisalak bernama Sukesih, mengaku tumpukan sampah dengan ketinggian 8 meter tersebut dikatakan telah berada di lokasi itu selama ber hari-hari.
Gunungan sampah itu kata dia telah mencemari air dan udara. ”Kopi yang saya jual rasanya bau, tak enak di minum. Airnya berubah warna dan berbau. Saya juga merasakan gangguan gatal-gatal dan sudah minum obat. Tapi belum sembuh-sembuh,” katanya, Sabtu (17/8).
Dikatakan Sukesih, gunungan sampah berada di bagian kios-kios yang berdekatan dengan TPS dan jalan umum yang sehari-hari dilewati warga, pedagang, maupun pengunjung pasar.
Baca juga : PSI Depok Minta Pemda Serius Bersihkan Sampah di Pinggir Jalan
Pedagang di pasar ini juga merasakan dampak langsung dari kondisi tumpukan sampah yang semakin menggunung ini. Bau tak sedap, gangguan kesehatan, dan penurunan omzet menjadi masalah serius. Sayangnya, pelaporan keberadaan sampah ini menjadi kendala karena kurangnya koordinasi.
Darles, pedagang daging ayam potong mengaku mengalami penurunan omzet dalam sebulan terakhir. "Beda dari biasanya. Dari biasanya terjual 100 ekor sekarang hanya 50 ekor atau turun 50 persen," katanya.
Darles juga mengaku dadanya sering nyeri dan nyesak karena tak kuat mencium aroma bau tak sedap dari tumpukan sampah yang menimbun di TPS.
Baca juga : 30 Meter Gunung Sampah TPA Cipayung Depok Terbelah, Layanan Pengiriman Sampah Sementara Dihentikan
Sementara itu, Santi pengunjung pasar mengaku merasakan aroma bau tak sedap dari gunungan sampah TPS telah membawa penyakit. "Bau sampahnya menyeruak. Kepala saya pusing, saya juga merasakan gatal-gatal saat berbelanja," katanya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah atau UPTD Pasar Cisalak, Wahyu Sahadat, tak menampik jika pedagang dan pengunjung mengeluhkan sampah TPS.
Wahyu juga mengatakan pegawai pasar termasuk dirinya juga merasakan sakit kepala dan bersin-bersin. Hal itu karena bau sampah terbawa udara ke dalam kantor tempatnya bekerja.
Baca juga : Sungai Pesanggrahan Depok yang Tertimbun Ribuan Ton Sampah Belum Dibersihkan
Sampah TPS seluas 1000 meter persegi sudah semakin menjulang karena tidak dipindahkan ke tempat pembuangan akhir atau TPA Cipayung. "Sekarang volume sampahnya sudah semakin tinggi, ada kali 8 meter," katanya.
Keberadaan sampah ini, kata dia telah memicu menurunnya omzet pedagang. Selain omzet yang berkurang, telah banyak pedagang menutup kiosnya.
"Ketika kita tanyakan alasan mereka tak kuat mencium bau sampah. Gunungan sampah ini membawa dampak besar terhadap ekonomi pedagang," ucapnya.
Wahyu mengaku telah meminta agar sampah dipindahkan ke TPA Cipayung, namun hingga saat ini belum ada tindakan konkret. Diharapkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan atau DLHK Kota Depok segera mengambil langkah untuk mengatasi situasi ini.
“Sebagai pengelola, kita perlu peduli terhadap lingkungan dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan. Semoga masalah ini segera mendapatkan solusi yang tepat,” harapnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kebersihan dan Kemitraan Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan atau DLHK Kota Depok Ardan Kurniawan mengatakan akan segera mengakut sampah yang kini meluber di Pasar Cisalak.
“Termasuk sampah di Pasar Kemiri Muka, Pasar Agung, Pasar Tugu, Pasar Sukatani, Pasar Musi dan sampah pinggir jalan, terowongan jalan tol, kita akan angkat dan pindahkan ke TPA Cipayung, ” pungkasnya. (Z-9)
Enviu Zero Waste telah membangun sekitar 9 solusi dan startup, termasuk Alner, yang menyediakan sistem guna ulang untuk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, dan detergen.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
Pengoperasian excavator amphibi ini menjadi bagian dari strategi panjang penanganan revitalisasi sungai di Kota Banjarmasin.
Disampaikan Wako Hendri, Gemilang Sehati ini dibagi dalam beberapa tahap. Tahap I sudah terlaksana di sekolah-sekolah di Padang Panjang.
KLH juga mendorong perusahaan untuk bertanggung jawab melalui skema Extended Producer Responsibility (EPR), sebagai produsen wajib mengelola sisa kemasan produk mereka.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Afifuddin kepada jurnalis di Jakarta, Jumat (4/4), menjelaskan PSU tersebut merupakan tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurutnya kondisi Pelaksanaan PSU di Empat TPS tersebut di guyur hujan lebat. Namun tidak memengaruhi antusiasme pemilih untuk datang ke TPS.
Satpol PP Kabupaten Bandung Barat menyegel tempat pengolahan sampah (TPS) ilegal milik perusahaan Tras Environ Mental di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang.
Tim Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta melakukan pemungutan suara ulang di TPS yang partisipasi pemilihnya rendah.
Kemensos telah mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menemukan berbagai persoalan dan tantangan Pilkada 2024 yang masih mempengaruhi kualitas demokrasi di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved