Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

IKN Ditargetkan Capai Emisi Bersih pada 2045, Lebih Cepat dari Target Nasional

Atalya Puspa
10/8/2024 14:05
IKN Ditargetkan Capai Emisi Bersih pada 2045, Lebih Cepat dari Target Nasional
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Memorial Park di IKN.(Dok. Antara)

IBU Kota Negara (IKN) Nusantara diproyeksikan mencapai net zero emission pada 2045. Itu lebih cepat dibandingkan dengan target nasional yakni pada 2060. Dikatakan Direktur Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Otoritas Ibu Kota Nusantara Onesimus Patiung, untuk mencapai target itu, otoritas IKN tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi untuk mencapai target ambisius tersebut.

“Kami mau menjadi neutral emission pada 2045, tinggal 20 tahun lagi. Masalahnya, mampu gak IKN mencapai itu? Itu tantangan yang tidak bisa kita kerjakan sendiri oleh IKN,” kata Onesimus dalam acara Festival LIKE 2, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Sabtu (10/8).

Seperti diketahui, berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan atas UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, disebutkan bahwa konsep pembangunan IKN iala sebanyak 75% area hijau, dan 65%-nya atau seluas 166 ribu hektare dikembalikan ke hutan hujan tropis Kalimantan.

Baca juga : Lahan Terdampak Pembangunan IKN Ditangani Tim Terpadu

Dalam hal ini, hal yang dibutuhkan ialah standardisasi, agar eksekusi dapat dilakukan sesuai dengan rencana dan target menuju nol emisi pada 2045 di IKN dapat terwujud.

“Dalam pembangunan IKN, kita tidak boleh bicara tentang ego sektoral, karena ini yang akan menjadi penghambat dalam pembangunan. Karenanya kami sangat terbuka kepada semua pihak untuk bisa membangun hal tersebut. Dalam pembangunan IKN, kita mendorong yang namanya pengelolaan lingkungan,” ucap dia.

Adapun, beberapa standar yang disusun untuk pembentukan IKN sebagai forest city dan smart city ialah standar terkait dengan udara, atmosfer, tanah, air, tutupan lahan an keanekaragaman hayati di Kalimantan.

Baca juga : KSP Tegaskan Mutasi ASN ke IKN Sesuai Jadwal

Pada kesempatan itu, Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan KLHK Wening Sri Wulandari mengungkapkan, BSI LHK hadir untuk memberikan acuan dalam pengembangan forest city agar bisa terwujud dan terjaga.

Beberapa standar yang telah disiapkan oleh BSI LHK di antaranya standar pembuatan bibit. KLHK menentukan jenis bibit endemik Kalimantan dan Sumatra sebanyak 280 jenis yang dapat ditanam di wilayah IKN.

“Kami menyiapkan standar pembibitan lanskap perkotaan. Karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Manajemen, silvikultur dan estetika. Seleksi jenis sangat penting bagaimana jenis yang bisa menyerap polutan, tidak mudah patah, menghasilkan buah yang tidak mudah jatuh. Ini sudah kita siapkan sampai dengan pengembangan selanjutnya,” kata Wening.

Baca juga : Temuan BPK: Pembangunan Infrastruktur IKN Belum Memadai

Ia berharap semua pihak dapat berkolaborasi melihat apa saja kebutuhan dan target yang harus dicapai dari IKN agar BSI LHK dapat membuatkan standar yang bisa diaplikasikan dan memberikan manfaat.

“Pengembangan standar selanjutnya akan terus berkembang menyesuaikan kebijakan dan kebutuhan di lapangan,” pungkas Wening.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya